TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FunIslam bekerjasama dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadist Indonesia (FKMTHI) melaksanakan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional.
Hari kedua pelaksanaan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional ini terdiri dari dua sesi yaitu toleransi dan pendidikan.
Habib Husein Ja'far mengatakan bahwa santri merupakan pelopor toleransi. Karenanya santri di era sekarang juga tetap harus menumbuhkan budaya toleransi di masyarakat.
"DNA nya santri adalah toleransi. Nilai-nilai yang di pelajari setiap hari memiliki nilai tasamuh. Maka sudah selayaknya bagi para santri untuk tetap dan terus menumbuhkan nilai-nilai toleransi di masyarakat," ujar Habib Husein Ja'far, dalam acara bertema 'Santri Pelopor Toleransi', Kamis (21/10/2021).
Kegiatan yang dimulai pukul 11.00 WIB itu dilaksanakan secara daring dan luring.
Terdapat 150 peserta yang hadir secara daring, sementara yang hadir secara luring di Masjid Istiqlal kurang dari 50 peserta dengan tetap menggunakan protokol kesehatan ketat.
Baca juga: Hari Santri, Satu Komando untuk Kepentingan dan Keselamatan Bangsa
Baca juga: Gus Rozin Dorong Transformasi Digital Santri
Baca juga: Pimpinan DPR: Santri Harus Jadi Penopang Kekuatan Ekonomi Baru
Dr. Hasan Chabibi yang merupakan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud Ristek RI menambahkan bahwa kondisi masyarakat yang semakin dekat dengan teknologi informasi menjadi amunisi bagi santri untuk mengawal nilai-nilai toleransi di Masyarakat.
Hasan juga menyebut santri harus dekat dengan perubahan namun tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.
"Santri jangan terlalu heroik dengan romantisme masa lalu. Tapi juga fokus pada perubahan peradapan yang signifikan," ucapnya.
"Romantisme sejarah di jadikan sebagai motivasi namun kita tetap fokus pada gerakan perubahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Hasan. (*)