"Sebetulnya pas di bulan ini tepat setahun yang lalu itu teleconference dengan President WADA Mr Witold Banka dan waktu itu karena saya masih jadi Ketua mendampingi. Pada saat teleconference itu Mr Banka sangat bangga dengan Indonesia," ucap Zaini seperti dari situs resmi Kemenpora.
Baca Juga: Menpora Tegaskan Hasil Tes Doping PON Papua 2021 Siap Dikirim ke Qatar
"Beliau (President WADA Mr Banka) memberikan apresiasi kepada pemerintah khususnya Pak Menteri karena mendukung LADI selama kepengurusan kita empat tahun sehingga selama empat tahun itu kita complience, semua persyaratan terpenuhi, itu terjadi bulan Oktober 2020," tegasnya.
Bentuk dari kegembiraan orang tertinggi di Badan Anti-Doping Dunia itu dikisahkan dengan begitu mengalirnya pembicaraan, bahkan ada keinginan kuat bila tidak ada pandemi dapat bertatap muka langsung. Apalagi ketika diutarakan keinginan Indonesia untuk mendirikan Lab Anti-Doping sendiri sehingga memudahkan penanganan dan proses pelaporan ke WADA.
"Jadi waktu itu saking bahagianya President WADA omongannya mengalir ya, sampai ketika Pak Menteri waktu itu menyinggung pendirian lab di Indonesia dan President Banka sangat mendukung," katanya lagi.
Di akhir perbincangan, menurut dr Zaini pada masa akhir kepengurusan 2020, LADI sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh WADA tentang peraturan anti-doping 2021, dan sudah diserahkan untuk persetujuan.
"Di akhir tugas saya itu sebenarnya ada satu tugas yang harus diselesaikan yaitu peraturan anti-doping 2021 dan alhamdulilah itu sudah kita selesaikan dan sudah diserahkan ke WADA untuk di approved," tutupnya.