Wednesday, August 4, 2021

AS dan Indonesia Inginkan Kebebasan Navigasi di Laut China Selatan

0 comments
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Indonesia berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan navigasi di Laut China Selatan .

Komitmen ini disampaikan kedua pihak di Washington saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan peluncuran "dialog strategis" dengan Indonesia, Selasa.

Baca juga: AS Latihan Perang Terbesar Libatkan 36 Kapal Perang, Gertak Rusia dan China

Dalam peluncuran "dialog strategis", Blinken dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga berkomitmen untuk bekerja sama melawan pandemi COVID-19 dan krisis iklim serta untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan dalam pertemuannya, kedua diplomat tersebut membahas langkah-langkah untuk pemulihan pandemi. Blinken mencatat Washington telah menyumbangkan 8 juta dosis vaksin ke Indonesia.

"Marsudi dan Blinken juga menyatakan pandangan yang sama tentang keamanan maritim dan berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan navigasi di Laut China Selatan, dan melanjutkan kolaborasi dalam keamanan siber dan mencegah kejahatan siber,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Reuters, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Israel Ancam Serang Iran Sendirian

Indonesia adalah negara dan ekonomi terbesar ASEAN, sebuah blok yang dilihat Washington sebagai kunci upayanya untuk menghadapi pengaruh China yang semakin besar di Asia.

Kedua belah pihak sepakat untuk membangun “kemitraan strategis” pada tahun 2015, tetapi Blinken mengatakan kepada wartawan sambil berdiri di samping Marsudi bahwa dialog baru sekarang benar-benar dimulai.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment