Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo menjelaskan, penutupan toko Giant merupakan proses transformasi bisnis yang sedang dilakukan perseroan untuk memastikan bahwa HERO dapat bersaing secara efektif dalam bisnis ritel makanan di Indonesia.
Menurutnya, ritel makanan telah mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, kinerja bisnis secara keseluruhan juga sangat terpengaruh oleh pandemi yang sedang berlangsung. ( Baca juga:Di Hari Pers Nasional, Erick Thohir: Kangen dengan Dunia Pers )
"Beragam pembatasan telah memengaruhi operasional toko kami dan pelanggan telah mengubah perilaku belanja serta pola permintaan produk mereka," ujar Hadrianus dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (9/2/2021).
Dia menambahkan, Hero Supermarket juga mengambil tindakan penataan ulang toko untuk memastikan Giant memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang, bukan hanya berarti menutup beberapa toko.
"Toko-toko lain sedang ditata ulang dan direnovasi, yang semuanya akan mengarah pada bisnis yang lebih berkelanjutan dan lebih kuat di masa depan," kata dia.
Hadrianus menyebut, pentingnya perubahan yang dilakukan perseroan untuk memastikan bahwa pihaknya dapat terus menawarkan kepada pelanggan toko yang dapat dipercaya untuk memberikan nilai kualitas dan layanan yang layak pelanggan dapatkan. ( Baca juga:Jenazah Ustaz Maaher Diberangkatkan ke Pesantren Darul Qur’an )
"Perseroan tetap berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar dan mengembangkan bisnis dalam jangka panjang di Indonesia," ucapnya.
Selain itu, HERO memperkuat proposisi pelanggan dalam bisnis makanan dengan terus mengembangkan bisnis lainnya, yakni Toko Kesehatan dan Kecantikan Guardian dan IKEA yang berkinerja baik.
"Perseroan tetap berkomitmen kuat untuk menjalankan bisnis di Indonesia. Penataan kembali ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah dengan cepat dan untuk melindungi bisnis di masa depan," tuturnya.