loading...
BLANG PIDIE - Sebanyak 38 unit rumah warga di Desa Kedai Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh ambruk akibat diterjang gelombang tinggi. Ambruknya rumah warga ini akibat tidak adanya penahan ombak yang dibangun secara permanen oleh pemerintah daerahpadahal setiap tahunnya abrasi terus melanda kawasan tersebut.
Akibat abrasi ini warga yang rumahnya hancur terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman sambil membawa harta benda mereka. Selain merusak rumah warga gelombang tinggi yang terjadi sejak sepekan ini juga merusak sejumlah kafe wisata yang ada di sepanjang pantai di Aceh Barat Daya tersebut.
“Sebanyak 38 kepala keluarga sudah mengungsi ke rumah saudaranya untuk sementara waktu karena khawatir rumah mereka terancam roboh ke laut,” kata dia, Jumat (22/5/2020).
Akibat abrasi ini warga yang rumahnya hancur terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman sambil membawa harta benda mereka. Selain merusak rumah warga gelombang tinggi yang terjadi sejak sepekan ini juga merusak sejumlah kafe wisata yang ada di sepanjang pantai di Aceh Barat Daya tersebut.
Tak hanya itu sejumlah pohon di pesisir pantai ini juga ikut tumbang terseret arus ombak besar. (Baca: 5 Pembakar Posko COVID-19 dan Perusak Kantor Desa di Merangin Jambi Ditangkap)
Kepala Desa Kedai Palak Kerambil Bainuddin mengatakan,abrasi yang terjadi kali ini merupakan yang terparah dalam setahun terakhir sehingga warga terpaksa mengungsikan diri untuk keselamatannya.
“Sebanyak 38 kepala keluarga sudah mengungsi ke rumah saudaranya untuk sementara waktu karena khawatir rumah mereka terancam roboh ke laut,” kata dia, Jumat (22/5/2020).
Menurut dia, warga berharap pemerintah segera membangun tinggal yang layak sehingga rumah warga tidak lagi rusak atau mengungsi dihantam gelombang tinggi.
(sms)