Liputan6.com, Jakarta Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunga hingga nol persen serta meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai USD 700 miliar untuk melindungi ekonomi AS dari dampak Virus Corona.
Melansir laman CNBC, Senin (16/3/2020), wabah Virus Corona telah merugikan masyarakat dan mengganggu kegiatan ekonomi di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.
Penetapan suku bunga baru, digunakan sebagai patokan untuk pinjaman jangka pendek bagi lembaga keuangan menentukan bunga ke konsumennya. Suku bunga saat ini ditargetkan mencapai 0 persen sampai 0,25 persen, lebih rendah dari kisaran target sebelumnya berkisar 1 persen sampai 1,25 persen.
Menghadapi pasar keuangan yang sangat terganggu, The Fed juga memangkas suku bunga pinjaman darurat diskon untuk bank sebesar 125 basis poin menjadi 0,25 persen dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi 90 hari.
Meskipun bergerak agresif, respons awal pasar negatif. Dow futures menunjuk ke penurunan sekitar 1.000 poin di Wall Street yang dibuka Senin pagi.
Jendela diskon "memainkan peran penting dalam mendukung likuiditas dan stabilitas sistem perbankan dan implementasi kebijakan moneter yang efektif ... [dan] mendukung kelancaran aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis," mengutip catatan terpisah Fed.
Pemberian diskon adalah bagian dari fungsi The Fed sebagai "pemberi pinjaman terakhir" untuk industri perbankan. Lembaga dapat menggunakan ini untuk kebutuhan likuiditas, meskipun beberapa enggan melakukannya karena dapat menunjukkan mereka mengalami masalah keuangan dan dengan demikian mengirimkan pesan buruk.
Terkoordinasi Secara Global
The Fed juga memangkas persyaratan cadangan untuk ribuan bank menjadi nol. Selain itu, langkah global ini dikatakan terkoordinasi dengan bank sentral lain. The Fed mengatakan Bank of Canada, Bank of England, Bank of Japan, Bank Sentral Eropa, Federal Reserve, dan Bank Nasional Swiss mengambil tindakan untuk meningkatkan likuiditas dolar di seluruh dunia melalui pengaturan pertukaran dolar.
Bank menurunkan tingkat pinjaman swap line ini dan memperpanjang periode untuk pinjaman tersebut. Tindakan The Fed tampaknya merupakan langkah tunggal satu hari terbesar yang pernah diambil bank, mencerminkan upaya keras selama krisis keuangan yang diluncurkan selama beberapa bulan.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan The Fed akan bersabar sebelum mengangkat suku bunga lagi. "Kami akan mempertahankan tingkat pada tingkat ini sampai kami yakin bahwa ekonomi telah melewati peristiwa baru-baru ini dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan tujuan stabilitas harga kami," kata Powell.
Rencananya, bentuk pelonggaran kuantitatif sebesar USD 500 miliar dari Treasurys dan USD 200 miliar dari sekuritas hipotek. The Fed mengatakan pembelian akan dimulai Senin dengan angsuran USD 40 miliar.