loading...
Tentara Ukraina berjaga di parit perlindungan di Ukraina timur. Foto/REUTERS
Dalam pernyataan Kamis (8/9/2022), dia mendesak Kiev terus berperang melawan Rusia. “Jika tidak, negara itu mungkin tidak ada lagi sebagai negara merdeka,” papar dia.
“Jika Presiden (Vladimir) Putin dan Rusia berhenti berperang, maka kita akan memiliki perdamaian. Jika Ukraina berhenti berperang, maka Ukraina akan tidak ada lagi sebagai negara merdeka,” ujar Stoltenberg kepada AP di sela-sela pertemuan pimpinan Amerika Serikat (AS) di Ramstein, Jerman yang mempertemukan para pendukung asing Ukraina.
Baca juga: Polandia Dituding Incar Lebih Banyak Wilayah Negara Tetangga Ceko
Stoltenberg menghindari memberikan kerangka waktu berapa lama konflik itu akan berlangsung tetapi mengatakan perang akan berakhir di beberapa titik dengan negosiasi.
“Namun sejauh ini, tidak ada tanda Moskow akan menghentikan tujuannya di Ukraina,” ungkap kepala NATO itu.
“Tujuan akhir Rusia dalam konflik tersebut adalah mengambil kendali atas Ukraina,” tuding dia.
Baca juga: Postingan BBC tentang Ratu Elizabeth II dan Afrika Picu Kemarahan
“Kita perlu setidaknya bersiap untuk musim dingin ini,” papar Stoltenberg, menambahkan Barat harus “terus memberikan dukungan,” termasuk seragam musim dingin yang sesuai, serta generator dan tenda.
“Musim dingin akan datang, dan musim dingin akan sulit di medan perang di Ukraina. Kita tahu ukuran tentara Ukraina sekarang kira-kira tiga kali lebih besar dari musim dingin lalu,” ujar Stoltenberg.