Wednesday, January 22, 2025

Israel Tidak Perlakukan Para Tahanan Palestina sebagai Manusia

0 comments

loading...

Aktivis sekaligus politikus Palestina Khalida Jarrar. Foto/yeni safak

GAZA - Aktivis sekaligus politikus Palestina yang dibebaskan, Khalida Jarrar, mengatakan otoritas Israel tidak memperlakukan tahanan Palestina sebagai manusia.

Dia menggambarkan kondisi di penjara sebagai "yang terburuk dan tersulit sejak Pendudukan Tepi Barat pada tahun 1967", Anadolu Agency melaporkan.

Pada dini hari Senin (20/1/2025), Israel membebaskan 90 tahanan Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang menangguhkan perang genosida di Jalur Gaza.

Rezim apartheid Israel telah membunuh lebih dari 47.000 orang Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Jarrar, yang ditahan dalam penahanan administratif pada bulan Desember 2023, termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

Pembebasan itu dilakukan setelah tiga sandera perempuan Israel yang ditahan kelompok Palestina, Hamas, di Gaza dibebaskan.

Penahanan administratif adalah kebijakan yang memungkinkan otoritas Israel menahan individu tanpa dakwaan atau pengadilan.

Berbicara kepada Anadolu, pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina, yang telah ditangkap beberapa kali, mengatakan, “Kondisi penjara Israel tidak pernah sekeras sekarang, baik karena serangan berulang kali atau penggunaan gas air mata terus-menerus."

Menggambarkan keadaan penjara di Israel, Jarrar mengatakan, “Warga Palestina mengalami kualitas makanan yang buruk dan kuantitas yang tidak mencukupi, serta kebijakan kurungan isolasi yang dipraktikkan otoritas Pendudukan."

"Saya menghabiskan enam bulan di kurungan isolasi," ujar dia, seraya menambahkan, "Banyak warga Palestina ditahan di sel isolasi dalam kondisi yang sangat buruk."

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment