Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan pujian dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan menyambut HUT ke-77 RI di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin, (1/8/2022).
Salah satunya dari Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB-MDHW), KH. M. Musthofa Aqil Siroj yang juga merupakan Ketua Panitia acara tersebut. Presiden dipuji karena dinilai berhasil dalam menghadapi pandemi Covid 19.
“Kita mengapresiasi kesuksesan Presiden Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19. Banyak dunia mengakui keberhasilan Bapak Presiden Jokowi, bahkan Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara terbaik dalam penanganan Covid-19,” katanya dalam pidato pembukaan.
Presiden juga dipuji karena berani melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina dalam rangka menjalankan misi perdamain. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebut tersebut, apa yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan inisiatif yang cemerlang dan membanggakan.
Baca juga: Jauhkan Penularan Corona, Wanita Jepang Mengkarantinakan Diri di Dalam Mobil 4 Hari 4 Malam
“Kita juga mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina dalam rangka melakukan misi perdamain. Ini sebuah inisiatif yang cemerlang dan membanggakan,” tuturnya.
Menurutnya HUT ke-77 RI tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pertama, ulang tahun yang ke 77 ini bertepatan dengan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20. Indonesia kata dia bukan hanya punya agenda memperjuangkan kepentingan nasionalnya namun juga internasional.
“Juga menjadi suara dari negara berkembang yang berkontribusi bagi penyelesaian berbagai permasalahan ekonomi atau tantangan yang dihadapi dunia. Ini merupakan tugas sejarah yang sungguh mulia bagi Indonesia,” tuturnya.
Oleh karenanya melalui Dzikir dan Doa Bersama ini, ia mengajak segenap jamaah untuk berdoa semoga segala upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi dan sebagai tuan rumah G20 berjalan dengan lancar dan mendapat ridho Allah SWT.
Sebagai informasi, Dzikir dan Doa Kebangsaan di Istana ini dihadiri oleh 100 tokoh yang terdiri dari para kyai, habaib, pejabat negara, tokoh berbagai ormas, dan tokoh lintas agama. Selain itu, hadir juga 500 jamaah dan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.