Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi dan penggunaan internet yang kian meluas telah mempengaruhi persaingan bisnis hingga ke skala global.
Kegiatan impor barang dari sumber asing pun kerap dijadikan solusi oleh banyak perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan di pasar yang kompetitif.
Kendati demikian, kegiatan impor ini sebenarnya tidak hanya berdampak besar bagi para pebisnis saja, tapi juga bagi negara itu sendiri, terutama dalam hal politik, sosial, dan ekonomi.
Komisaris Natindo Cargo, Samuel Andrew mengatakan, impor mengacu pada kegiatan di mana suatu negara membeli barang yang diproduksi dan dijual oleh negara lain mengingat tidak semua negara selalu diberkahi dengan sumber daya yang sama.
Baca juga: Sandiaga Uno: Komunitas di Indonesia Bantu Pemerintah Mewadahi Generasi Muda
Beberapa negara memiliki sumber daya tertentu yang melimpah di tempatnya, sementara beberapa negara lain kekurangan sumber daya tersebut.
"Kegiatan impor tetap dibutuhkan oleh suatu negara, namun agar tidak menimbulkan kerugian tentunya harus dibatasi dengan perhitungan yang terukur agar dapat menjaga keseimbangan devisa negara," kata Samuel.
Langkah ini dilakukan untuk menghindari ketergantungan, serta mendukung pertumbuhan produk-produk dalam negeri.
Agar dapat membantu perekonomian nasional tumbuh dan berkembang, kata komisaris pimpinan di bidang jasa forwarder impor ini menilai sangat lazim bagi negara yang kekurangan untuk mengimpor dari negara lain yang memiliki sumber daya melimpah.
Baca juga: Sekarang Tergantung Impor, Dulu Pengeboran Minyak Pertama Dunia Ada di Jerman
"Di Indonesia sendiri saat ini sangat populer untuk melakukan kegiatan impor barang dari China, karena negara satu ini merupakan salah satu produsen berbagai barang dengan harga terjangkau," katanya.
Salah satu marketplace asal Cina yang populer adalah Alibaba.
"Natindo Cargo sendiri hadir untuk melayani kebutuhan impor barang secara lebih mudah, salah satunya memberikan layanan jasa forwarder Alibaba," katanya.
