Friday, February 4, 2022

Pembangunan Sirkuit Mandalika Telah Memperhitungkan Kehidupan Alam Sekitarnya

0 comments

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Tak jauh dari Sirkuit Mandalika, terdapat sebuah lokasi yang menjadi ekosistem cacing nyale, cacing laut yang konon dipercaya sebagai perwujudan dari putri Mandalika.

Sebuah tradisi Bau Nyale, atau menangkap nyale pun dilakukan disana setiap tahun, persisnya di kaki dari bukit Seger, tak jauh dari tikungan 10 Sirkuit Mandalika.

Dengan adanya balapan MotoGP, suara nyaring motor 1000 cc, empat silinder ini pun sempat disinyalir akan mengganggu ekosistem nyale.

Namun, hal ini tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, pembangunan Sirkuit Mandalika telah memperhitungkan kehidupan alam sekitarnya, termasuk keberadaan cacing nyale (cacing laut).

Hal ini disampaikan oleh Samsul Purba selaku direktur teknik dan operasi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) saat ditemui di Sirkuit Mandalika baru-baru ini.

"Sejak awal itu sudah menjadi konsentrasi awal saya. Saya melakukan survei lingkungan setiap enam bulan sekali di kawasan ini. Parameter-parameter apa yang kami ukur? Kami ukur apa dampak  pembangunan dari Mandalika ini, maupun sekelilingnya terhadap biota laut tadi, di sepanjang pantai yang 6,5 KM ini," ujarnya.

Samsul menegaskan, alasan dirinya melakukan survei adalah guna memastikan tidak ada perubahan drastis pada kualitas air laut, maupun kualitas pasir-pasir laut, termasuk biotanya akibat pembangunan sirkuit.

"Apa yang membuat rusak?, polusi tentunya," sambung Samsul.

Untuk itulah mengapa mereka melakukan pengkajian guna menjaga biota laut, pasir pantai yang menjadi daya tarik Lombok.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment