Friday, February 4, 2022

Iran dituduh kerahkan unit siber untuk memecah belah Israel dengan membentuk akun palsu Yahudi di Facebook

0 comments

Sebuah unit disinformasi milik pemerintah Iran dicurigai menjalankan jaringan rumit di Facebook untuk menyasar kelompok nasionalis dan ultra-religius Yahudi di Israel.

Menurut penelitian yang dibagikan secara eksklusif kepada BBC, badan ini diduga berupaya memicu perpecahan dan mengobarkan ketegangan Israel dengan Palestina.

Campur tangan asing yang diduga dilakukan di berbagai platform media sosial. Akun tersebut menyamar sebagai kantor berita Yahudi ultra-Ortodoks yang mendukung kelompok sayap kanan ekstrem.

Tujuan mereka adalah memicu "perang agama" dengan cara memperkuat "ketakutan, kebencian dan kekacauan", kata pemantau disinformasi yang berbasis di Israel, FakeReporter. Mereka adalah yang mengungkap dugaan ini.

Ini adalah temuan terbaru dalam pertempuran disinformasi yang berkembang di media sosial dan aplikasi perpesanan di Israel. Badan yang digerakkan Iran itu disebut beroperasi setelah gejolak kekerasan sektarian tahun lalu di Israel.

Baca juga:

Dalam sebuah kasus, akun disinformasi itu mengunggah ulang video konfrontasi antara seorang anggota parlemen sayap kanan yang membawa senjata dan petugas parkir mobil berkebangsaan Palestina.

Dalam video itu, mereka menambahkan tulisan, "Sayang sekali dia tidak menembak kepalanya."

Facebook dan Twitter menonaktifkan halaman grup tersebut dan profil terkait merekra setelah diadukan oleh FakeReporter. Meski begitu, kelompok ini tetap aktif di saluran pesan Telegram.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment