"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya," kata Biden dalam pidato dari Gedung Putih, beberapa jam setelah Pentagon mengumumkan 12 anggota tentara AS tewas dalam dua ledakan bom bunuh diri terpisah di luar gerbang bandara.
Dengan nada tenang tapi tegas, Biden mengatakan dia meminta opsi militer AS untuk merespons serangan bom tersebut yang diklaim dilakukan oleh afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan.
Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom Bandara Kabul yang Membunuh 12 Tentara AS
"Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu kami, di tempat yang kami pilih dan saat yang kami pilih," kata Biden.
"Ini yang perlu Anda ketahui: Teroris ISIS ini tidak akan menang," tegasnya seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Bom Bandara Kabul Tewaskan 12 Tentara AS, Jenderal McKenzie Bersumpah Membalasnya
Dalam kesempatan itu, Biden berjanji untuk melanjutkan evakuasi yang ia katakan akan berakhir pada Selasa pekan depan, sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukannya sendiri untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. Dia mengatakan serangan teror adalah alasan utama dia berusaha untuk membatasi durasi misi evakuasi.
Sebelumnya dalam pidatonya, Biden mengatakan serangan itu adalah salah satu yang telah dibicarakan dan khawatirkan selama beberapa hari terakhir.