Berdasarkan sumber yang enggan disebutkan namanya, biaya perawatan rutin dan pengecatan ulang itu menghabiskan duit sekitar Rp2 miliar. Alhasil pengeluaran yang besar di tengah pandemi ini menuai kritik dari elemen masyarakat.
Merespons itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini , mengatakan perawatan rutin dan pengecatan ulang pesawat Kepresidenan ini sudah direncanakan sejak 2019 lalu. Bahkan pengeluaran dananya sudah tertuang dalam APBN.
"Ini bukan rencana baru, sudah dimulai sejak 2019, untuk menyambut Hari Kemerdekaan ke-75. Namun, Pesawat BBJ 2 itu servis sesuai rekomendasi pabrik jatuh pada 2021. Tadinya, itu satu paket sama beberapa armada lain yang sudah datang waktunya. Sekalian dicat, justru biar lebih efisien," kata Faldo saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Selasa (3/8/2021) malam.
Faldo mengklaim anggaran negara saat ini sudah difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Dengan demikian, pengeluaran Rp2 miliar untuk perawatan rutin dan pengecatan pesawat Kepresidenan tidak akan mengganggu alokasi yang sudah ditentukan. Baca: Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Ini Penjelasan Istana
"Anggaran saat ini sudah fokus pada pandemi, sesuai dengan aturan dan ketentuan Kementerian Keuangan. Rencana ini tentunya sudah ada juga di dalam APBN, jadi ya harus dilaksanakan," jelas politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Faldo menambahkan, perawatan rutin dan pengecatan pesawat RI 1 itu dikerjakan oleh industri dalam negeri. Dengan demikian anggaran yang dikeluarkan untuk proyek ini justru menggeliatkan perekonomian nasional, khususnya di bidang penerbangan yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.
"Pemerintah pun percaya pada kualitas industri dalam negeri yang kerjakan ini. Di kala pandemi, belanja pemerintah dapat mendorong geliat sektor usaha, apalagi industri penerbangan, yang sangat terdampak pandemi. Naik pesawat sekarang, kan tidak semudah dulu lagi, jadi melambat itu semua, dari hulu sampai hilir," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, informasi pengubahan warna pesawat RI 1 dari biru langit ke merah putih diungkapkan penerbangan Alvin Lie. Mantan anggota Ombudsman ini menyebut negara berfoya-foya di tengah pandemi karena berani menggelontorkan duit Rp2,1 miliar untuk pengecatan ulang pesawat tersebut.
"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100 ribu sampai dengan 150 ribu. Sekitar Rp1,4 M sampai dengan Rp2,1 M," ujar Alvien dilihat dari akun Twitternya @alvinlie21.