Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R Said Sukanto, dr Yahya SpP mengungkap, tekanan psikis yang dialami pasien Covid-19 juga dapat menyebabkan Long Covid.
Ia mengatakan, selain menjaga fisik agar selalu sehat, pasien yang telah sembuh dan dinyatakan negatif juga perlu menjaga kesehatan mental.
"Pola hidup sehat, makanan bergizi seimbang, olahraga baik. Tidak kalah pentingnya adalah aspek kesehatan jiwanya. Jadi kalau misalnya pasiennya baperan, memang ada titik lemahnya orang ini seperti gampang depresi, gampang nervous. Itu juga menjadi salah satu faktor long covid ini," kata dia dalam diskusi KCPEN yang digelar virtual, Kamis (3/6/2021).
Untuk itu Dr Yahya menuturkan, pasca sembuh pasien diharapkan mempunyai pola hidup yang jauh lebih baik dan sehat.
Baca juga: Negatif Usai Perawatan Tak Berarti Aman, Epidemiolog Ingatkan Penyintas, Waspadai Dampak Long Covid
"Makanan bergizi seimbang, olahraga, istirahat yang cukup, minum vitamin dan segera kontrol ke dokter spesialis jika memiliki komorbid. Misalnya kontrol ke dokter jantung, bagaimana sebaiknya, apa yang dilakukan, kemudian kalau punya diabetes atau penyakit kencing manis segera kontrol ke dokter penyakit dalam hal-hal apa yang perlu diperhatikan," jelasnya dr.Yahya.
Baca juga: Olahraga Penting untuk Penyintas Autoimun, Bisa Dilakukan di Atas Kasur, Ikuti Petunjuk Ahli
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab long Covid.
Namun banyak penyintas mengeluhkan atau masih merasakan gejala sisa Covid-19, seperti sesak, nyeri sendi, batuk, anosmia atau tidak bisa membau, diare, dan nyeri otot.
Pasien kelompok usia lansia, pasien dengan penyakit komorbid seperti penyakit jantung dan paru merupakan kelompok yang rentan menderita long covid.
Selain itu laki-laki memiliki juga kecendrungan terkena long covid karena kebiasaan merokoknya.
"Memang kebanyakan laki-laki. Salah satu yang menjadi faktor utama adalah kebiasaan Merokok. Itu juga ikut memperberat gejala terhadap adanya infeksi Covid-19," ungkap dia.