“Tempe sebagai warisan kuliner, budaya dunia, terus kita kembangkan koordinasinya. Dan juga hasil diskusi teknis dengan Kementerian Perdagangan untuk mempersiapkan tempe, baik dari segi supplai dan kualitas di pasaran,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Rabu (2/6).
Baca Juga: Resep Croffle, Kudapan Manis yang Sedang Tren di Korea Selatan
Sandiaga mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan beberapa upaya dan tahapan agar tempe bisa menjadi makanan Indonesia yang diboyong ketika melakukan promosi pariwisata dan kuliner Indonesia.
“Saya akan membangun tahapan-tahapan dan butuh koordinasi semua pihak. Harapannya kita akan bawa tempe dalam kegiatan promosi kuliner dan pariwisata di dunia internasional,” ujarnya.
Menyusul rendang, Sandiaga mengungkapkan, akan membuat tempe sebagai gastrodiplomasi dan gastronomi.
“Tentunya rendang sudah duluan, tempe akan menyusul sebagai bagian dari gastrodiplomsi dan gastronomi. Yaitu diplomasi dan ekonomi berbasis makanan atau gastro,” kata Sandiaga.
Seperti diketahui, tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan jenis kapang rhizopus. Tempe selain lezat juga mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Murah Meriah Kulineran sambil Wisata Alam di Warung Tengah Sawah Kampung Loji Bogor
Nutrisi tempe di antaranya protein yang tinggi, kalsium, fosfor, thiamin, vitamin B12, serta retinol yang jumlahnya jauh lebih tinggi ketimbang daging sapi. Tempe juga mengandung karbohidrat, serat, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksin, dan biotin yang tidak ada dalam daging sapi.