Friday, March 5, 2021

Pusdiklatwas BPKP Ciawi Jadi Pusat Isolasi Pasien COVID-19 OTG Kota Bogor

0 comments
BOGOR - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan Kampus 2 Pusdiklatwas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, menjadi pusat isolasi pasien COVID-19 orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Tempat tersebut berkapasitas sebanyak 128 bed atau tempat tidur.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, semua ikhtiar dilakukan sesuai rumus dasarnya, yaitu 3 T (Testing, Tracing, Treatment). “Treatment yang dilaksanakan, dipastikan selalu dievaluasi, salah satunya Bed Occupancy Rate (BOR). Selama ada rumusan dan landasannya, Insya Allah semuanya on the track," kata Bima, dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).

Menurut Bima, fasilitas yang disediakan sebagai lokasi isolasi lebih dari layak, sangat baik ideal baik dari segi jarak dan kesiapan. "Kondisinya siap, artinya besok sudah bisa menerima pasien," tambahnya. (Baca juga; Persiapan PTM, Kota Bogor Kembali Usulkan 10 Bus Bantuan Sekolah )

Sebelumnya, Kota Bogor menjalin kerja sama dengan BNN Lido dan berdasarkan informasi lokasi itu akan segera digunakan kembali sehingga harus mencari alternatif lain. Selama di Lido, total sudah ada 1.010 pasien COVID-19 Kota Bogor yang telah dirawat.

Baca Juga:

"Tinggal tersisa 16 pasien. Tidak dipindahkan tapi menunggu pasien yang dirawat habis," jelasnya. (Baca juga; Sekolah Tatap Muka di Kota Bogor Belum Pasti, Ini Kata Disdik )

Di samping itu, Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Bogor berada di angka 41% dan di RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebesar 30%. Kondisinya berbeda beberapa waktu lalu yang sempat di angka 82% atau di atas standar WHO yakni 60%.

"Tapi tetap saya ingatkan semua untuk tetap waspada, jaga-jaga dan siap terhadap kemungkinan perkembangan ke depan yang terjadi," ungkap Bima. (Baca juga; Wali Kota Bogor Bima Arya Gagal Divaksin, Antibodi Tinggi di Atas Rata-rata )

Pusdiklatwas BPKP Ciawi Jadi Pusat Isolasi Pasien COVID-19 OTG Kota Bogor

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menuturkan, kapasitas yang ada di Kampus 2 Pusdiklatwas BPKP Ciawi untuk isolasi ada 64 kamar dengan 128 tempat tidur yang diprioritaskan bagi pasien OTG dan gejala ringan. Berdasarkan kesepakatan, durasi kerja sama selama 3 bulan. Selanjutnya akan ada penyesuaian selama belum digunakan untuk pusat pendidikan dan pelatihan.

"Kita sudah persiapkan tenaga kesehatannya, dokter, perawat, tenaga administrasi, CS dan drivernya. Stand by 1 ambulance 24 jam yang dibagi 3 shift. Mekanisme penjemputan pasien tetap sama seperti sebelumnya, penjemputan dan penghantaran pasien melalui layanan 119, jadi tidak datang atau pulang sendiri, tetapi akan dikoordinir Dinkes," kata Retno.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyatakan melalui kerja sama ini menjadi langkah nyata dan kontribusi dalam membantu Kota Bogor dalam menghadapi dan menangani COVID-19. "Atas nama BPKP silakan digunakan, tentunya kami senang bisa berkontribusi dan bisa memberi manfaat, khususnya bagi masyarakat Kota Bogor," ucap Yusuf.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment