Sunday, July 26, 2020

Dua Dokter di Jepang Ditangkap Polisi, Tersangka Kasus Pembunuhan Pasien Wanita

0 comments

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua orang dokter telah dituduh pihak kepolisian Kyoto melakukan pembunuhan berencana terhadap seorang wanita di Kyoto yang dilakukannya tanggal 30 November 2019. Kamis (23/7/2020) lalu keduanya ditangkap polisi Kyoto.

"Kedua dokter, Yuichi Okubo (42) dan Naoki Yamamoto (43), menerima permintaan dari seorang wanita berusia 51 tahun di Kota Kyoto yang menderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit yang tidak dapat ditangani di mana otot-otot seluruh tubuh secara bertahap berhenti bekerja, pada bulan November tahun lalu," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (25/7/2020).

Menurut polisi Kyoto, dua tersangka itu telah membunuh seorang wanita di Kyoto, yang menderita penyakit menular dan ALS, dengan obat, dan kedua dokter tersebut menggunakan nama samaran ketika mengunjungi rumah wanita itu.

Baca: Tentara AS Terinfeksi di Okinawa Jepang Jadi 229 Orang Setelah Pesta Kemerdekaan 4 Juli

Polisi berhati-hati untuk menemukan identitas dua dokter itu dan sedang menyelidiki rinciannya, dengan asumsi mereka melakukan kejahatan secara terencana.

Keduanya telah ditangkap 23 Juli 2020 atas dugaan pembunuhan, saat mereka pulang untuk memberikan obat dan membunuhnya.

Diketahui bahwa kedua dokter itu berpura-pura menjadi kenalan dan mengunjungi rumah wanita itu, dan kemudian ke luar dalam waktu sekitar 10 menit.

Mereka mengunjungi Kyoto secara terpisah pada hari itu dan bertemu di sebuah hotel di dekat rumah wanita yang akan dibunuhnya itu.

Baca: Naik 1,65 Triliun Yen, Anggaran Olimpiade 2021 Jepang Menjadi 3 Triliun Yen

Okubo tercatat berdomisili di Sendai dan Yamamoto tercatat berdomisili di Minatoku Tokyo.

Wanita korbannya itu telah membayar satu juta yen untuk kedua dokter tersebut.

Istri Okubo sendiri sempat mengatakan, "Suami saya berempati dengan keinginan untuk mati" melanjutkan ke "motivasi untuk kontrak eutanasia", tulis Bunshun Online.

Sedangkan Yamamoto yang lisensi dokternya masih diragukan pihak kepolisian adalah "pengusaha dokter", dia adalah pengusaha dan bukan dokter.

"Saya memperluas bisnis saya secara luas dengan menggunakan lisensi dokter saya. Baru-baru ini, kami juga fokus pada bisnis perawatan kanker, dan kami mengumpulkan dana dari luar negeri dalam satuan puluhan juta hingga ratusan juta yen," tulis Yamamoto di akun media sosial.

Dia juga menuliskan, sedang memimpin proyek sebagai perwakilan perusahaan dengan meluncurkan dan mengembangkan serta memproduksi obat kanker yang belum disetujui dengan menggunakan yodium sebagai bahan baku dan grosir di fasilitas medis.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment