Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, setiap tahun kasus kebakaran di Kecamatan Cakung bisa mencapai puluhan. (Baca juga; Cegah Penularan COVID-19, Korban Kebakaran Jatinegara Jalani Swab Antigen )
"Pada 2015 sebanyak 31 kasus, pada 2016 sebanyak 44 kasus. Tahun 2017 sebanyak 68 kasus, tahun 2018 sebanyak 83 kasus, tahun 2019 sebanyak 127 kasus, sementara tahun 2020 sebanyak 57 kasus," kata Gatot saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (4/3/2021).
Gatot menambahkan, bila diakumulasikan sejak 2015 hingga 2020, ada sebanyak 410 kasus kebakaran melanda permukiman penduduk di Kecamatan Cakung. "Secara keseluruhan jumlah kasusnya masih tertinggi di Jakarta Timur," ujarnya.
Dia menuturkan, teranyar kasus kebakaran melanda suatu kafe di kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Kamis (4/3/2021). (Baca juga; Satroni Rumah Mamah Muda, Pemuda di Cakung Gasak BH dan Celana Dalam )
"Kebakaran dilaporkan pukul 09.57 WIB tadi. Kebakaran diduga akibat korsleting dari TV dari kafe. Untuk pemadaman kita kerahkan satu unit mobil pompa berikut enam personel ke lokasi," tuturnya.
Untuk mengatasi kasus kebakaran di Jakarta Timur, Gatot menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi pencegahan kepada warga. Alhasil, cara tersebut terbukti jitu menurunkan 40% kasus kebakaran meski belum maksimal.
"Selain sosialisasi kita juga membangun markas damkar di 65 Kelurahan. Harapannya dengan adanya markas proses pemadaman dapat berjalan lebih cepat. Tapi untuk di Cakung sendiri belum semua ada markasnya," ucapnya.