Friday, October 2, 2020

Gara-gara Nekat Tetap Buka Selama Pandemi, 19.000 Lebih Karyawan Amazon Positif Covid-19

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amazon.com Inc melaporkan, lebih dari 19.000 pekerja yang berada di garis depan perusahaan tersebut tertular virus corona di tahun ini. Angka tersebut setara dengan 1,44% dari total pekerja di Amzona.com.

Lebih lanjut, perusahaan pengecer online terbesar di dunia ini mengatakan, dari 1.372.000 karyawan garis depan di Amazon dan anak perusahaan Whole Foods Market, ada 19.816 yang dinyatakan positif Covid-19 atau diduga mengidap Covid-19 antara 1 Maret dan 19 September.

Angka tersebut termasuk staf musiman dan mereka yang mungkin terinfeksi di luar bekerja. 

Sebaliknya, 33.952 akan tertular virus jika tingkat Amazon sama dengan populasi umum, saat memperhitungkan usia dan geografi karyawan, kata perusahaan dalam pernyataannya. 

Minnesota memiliki tingkat tertinggi dengan hampir 32 infeksi per 1.000 pekerja.

Angka ini jauh di atas perbandingan hampir 16 infeksi untuk umum. Amazon pun telah berselisih dengan kelompok buruh di Minnesota. 

"Informasi ini akan lebih kuat jika ada data serupa dari perusahaan besar lainnya untuk dibandingkan," kata Amazon dalam posting blog, menambahkan bahwa mereka berharap angka "akan terbukti berguna saat negara membuat keputusan tentang membuka kembali fasilitas umum dan pengusaha mempertimbangkannya. apakah dan bagaimana membuat orang kembali bekerja.

Baca: Boneka Seks Mirip Anak Kecil Dijual Bebas di Situs Online, Amazon Dituduh Fasilitasi Pedofilia

Laporan dari pengecer online terbesar di dunia tersebut mendapat kecaman dari serikat pekerja karena menilai Amazon telah membahayakan kesehatan karyawan dengan tetep membuka gudang selama pandemi.

Baca: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kecam Komentar Joe Biden atas Hutan Hujan Amazon dalam Debat Capres

Namun, Amazon menganggap, tingkat infeksi virus corona di perusahaan ini 42% lebih rendah daripada yang diprediksi dengan mempertimbangkan penyebaran virus corona dari populasi di Amerika Serikat (AS). 

Laporan dari Amazon ini juga mendorong bisnis lain untuk melaporkan angka pembanding.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment