loading...
Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE mengungkapkan bahwa meski tahun ini tidak digelar secara meriah, namun hal tersebut tidak mengurangi makna kemerdekaan yang harus terus digelorakan di dada.
"Malam tirakatan dalam menyambut peringatan Hari Proklamasi sama halnya sebuah perenungan spiritual dan kontemplasi dengan memusatkan batin kita agar dapat menunaikan cita–cita dan semangat Proklamasi 17 Agustus 45 dengan konsisten, konsekuen dan berkelanjutan. Tak lupa juga kita berdoa agar Indonesia khususnya Kota Pekalongan semakin baik dan segera bebas dari wabah Corona," tutur Saelany.
Menurutnya, selain untuk mensyukuri kemerdekaan, kegiatan ini patut dijadikan momen untuk mengingat tujuan para pejuang bangsa dan merenungkan situasi serta kondisi saat ini. (Baca juga: Manfaatkan Lahan Kosong, Jadikan Agrowisata Labu Madu)
Baca Juga:
"Semangat nasionalisme tetap harus membara di dada setiap masyarakat. Kemerdekaan diraih oleh para pendahulu kita dengan jiwa raga yang mereka korbankan. Sehingga, malam Tirakatan ini merupakan peluang bagi kita untuk prihatin mengamati situasi dan kondisi saat ini untuk merenung, apakah makna yang tersimpul dari peristiwa sejarah (heroik) itu bisa menjadi learning process dalam mencari solusi yang bermartabat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di tengah pandemi," jelas Saelany. (Baca juga: Sederhana dan Khidmat, Renungan Suci Hari Kemerdekaan di TMP Semarang)
Dalam kegiatan hadir Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih, Dandim 0710/Pekalongan Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, Kapolresta Pekalongan AKBP Egy Andrian Suez, Kajari Kota Pekalongan Zainul Arifin, sejumlah Kepala OPD, perwakilan camat dan lurah di Kota Pekalongan.
(boy)