loading...
Beberapa keluarga memanfaatkan momen libur akhir pekan dengan pergi ke pantai yang dirasa aman untuk berekreasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Tak hanya keluarga, pribadi dan beberapa komunitas juga ramai mengunjungi kawasan indah itu sekadar untuk mengobati rindu karena lama tak berwisata. (Baca Juga: 5 Destinasi Terbaik Dunia 2020 Pilihan Wisatawan, Bali Salah Satunya)
Pantai yang terkenal berpasir putih bercampur keemasan ini memang memiliki pemandangan yang cukup indah. Sisi kanan dan kiri di sepanjang pantai dilingkari deretan perbukitan hijau. Samping kiri tampak karang besar menyerupai pulau yang indah di pandang mata. Indah nian kawasan itu.
Selain pasir yang lembut, di samping ujung kiri juga ada sederet tempat yang penuh dengan bebatuan besar. Spot yang menarik untuk berswafoto. Pantai tenang serta angin yang berhembus sedikit kuat menambah rasa nyaman bagi setiap orang yang datang ke sana.
Baca Juga:
Perjalanan panjang nan melelahkan dari Kota Manado yang memakan waktu sekira 1,5 jam terobati saat mendekati kawasan pantai ini. Jalan naik-turun serta penuh kelokan memberi sensasi berbeda bagi yang suka berpetualang. Beruntung kondisi jalanan cukup baik dan mulus, meski tak selebar jalan pada umumnya.
“Pokoknya belum lengkap jika berkunjung ke Kota Bitung tak menyempatkan diri walau sesaat saja untuk mengunjungi kelurahan Batu Putih yang mengoleksi banyak pantai indah. Di sana kawasannya juga tenang dengan hamparan pasir putih yang lembut,” kata Aditya Farras, salah satu pengunjung dari Manado.
Setibanya di Kelurahan Batu Putih, pengunjung bakal ditawari dua pilihan, apakah akan mampir di pantai Benteng Resort atau Pantai Kanada. Yang pasti kedua pantai tersebut cukup memesona dan Instagramable. Sulawesi Utara memang dianugerahi banyak pantai cantik dan menyesal sekali jika tak dinikmati.
Pilihan kali ini pantai Benteng Resort yang menurut beberapa pengunjung booming sejak 1999. Yang menarik, sampai sekarang penikmatnya masih cukup banyak. Dengan merogoh kocek Rp25.000 untuk kendaraan masuk dan tiap pengunjung dikenai Rp3.000, masih dianggap wajar sebab kawasan tersebut memang diperuntukkan bagi pengunjung yang hendak menginap.
Terdapat beberapa penginapan berarsitektur rumah kayu panggung dengan view menghadap pantai. Meski begitu, pengunjung umum juga diperkenankan menikmati kawasan pantai tersebut.
“Hanya, jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman yang cukup. Apalagi jika kamu datang dari jauh. Di sini tak banyak penjual yang menjajakan makanan,” terang Farras. (Baca Juga: Pulihkan Pariwisata, Kemenparekraf Sosialisasikan Adaptasi Kebiasaan Baru)
Makan dan minum sambil menikmati sepoi-sepoi angin pantai, menatap perpaduan warna air laut yang melandai sambil menyaksikan anak-anak berenang benar-benar jadi kenikmatan hidup.
Usai makan bersama keluarga atau teman, berjalanlah mencari tempat untuk mengabadikan momen dengan berswafoto. Berjalan, puaskan kaki menginjakkan kelembutan pasir pantai, pandang dan nikmati indahnya pemandangan laut serta semilir angin yang berembus pelan.
Setelah puas berjalan di pasir sambil melihat banyak ubur-ubur di bebatuan dan karang, mentaslah ke daratan yang ditumbuhi pohon-pohon yang teramat rindang. Jika belum puas, jangan bergegas pulang meski hari mulai sore. Sebab suasananya teramat indah untuk dilukiskan.
(tsa)
