Liputan6.com, Jakarta - Sudah setidaknya enam minggu sejak warga Inggris berada dalam aturan lockdown guna memutus rantai penyebaran corona COVID-19. Selama itu, kebanyakan mereka disebut menghabiskan waktu dengan menjahit, minum cocktail, melakukan perawatan kecantikan di rumah, dan memakan kimchi dalam jumlah banyak.
Mengutip laman South China Morning Post, Rabu, 13 Mei 2020, hal-hal tersebut mengacu pada laporan John Lewis Partnership Plc di kebiasaan belanja nasional sejak 23 Maret. Partnership membawahi department store John Lewis dan jaringan supermarket Waitrose itu mengatakan, setiap harinya ada transformasi seiring publik beradaptasi.
Penjualan kimchi, misalnya. Makanan pendamping asal Korea Selatan tersebut tak diduga sebelumnya bisa naik sampai 43 persen. Pihak Waitrose menuturkan, fenomena ini mungkin terkait penemuan mereka bahwa hampir setengah pembeli mengaku makan makanan berbeda selama swakarantina.
Selain kimchi yang tiba-tiba naik daun, pencarian daring untuk kuliner, seperti sajian asal Thailand dan Jepang, juga mengalami kenaikan cukup drastis.
Di samping makanan, permintaan warga Inggris akan pernak-pernik dekorasi kamar tidur pun naik dua kali lipat. Kemudian palatte makeup warna-warni pun naik 57 persen, diisusul produk self-tanning yang naik 41 persen.
Apa Lagi yang Alami Kenaikan Pembelian?
Sektor lain yang turut mengalami kenaikan adalah permintaan mesin jahit dan peralatan jahit maupun rajut. Juga, penjualan minuman beralkohol seperi tequila pun naik hingga 175 persen, mengingat bar dan restoran yang biasanya menyajikan minuman tersebut tutup.
"Orang cenderung belanja barang-barang tak biasa untuk menemani mereka menjaga semangat setiap harinya di rumah," begitu keterangan yang tertulis dalam laporan tersebut.
Kemudian, penjualan skincare naik hampir tiga kali lipat dalam enam minggu terakhir dengan masker wajah dan produk perawatan rambut jadi yang paling diburu. Juga, warga pun cenderung berkebun lebih sering, serta berolahraga di rumah.