Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19), layanan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) tutup sementara 16–29 Maret 2020. Imbauan ini seharusnya juga dijalankan perpustakaan yang ada di daerah.
Meski tutup, akses layanan perpustakaan tetap dapat dinikmati melalui aplikasi perpustakaan digital seperti iPusnas, Indonesia OneSearch, e-Resources, Khastara, e-Deposit, Akses Layanan ISBN.
Sebelumnya Perpusnas dan jajaran perpusda juga telah perketat pengawasan terhadap seluruh pegawai maupun pengunjung yang akan masuk ke gedung Layanan Perpustakaan Nasional untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Setiap orang yang masuk gedung akan dilakukan pengecekan suhu tubuh. Selain melakukan pengecekan suhu tubuh, Perpusnas juga sudah menempatkan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di setiap lantai gedung fasilitas layanan Perpusnas.
Tak hanya itu, Perpusnas juga membentuk Gugus Petugas Kesehatan yang tertuang dalam Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 122 Tahun 2020, tentang Pembentukan Kader Kesehatan di lingkungan Perpustakaan Nasional yang ditetapkan pada 10 Maret 2020.
Tugasnya antara lain melakukan tindakan pencegahan dengan mengukur suhu badan pegawai atau pengunjung Perpusnas, melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 di lingkungan Perpusnas, dan memberikan saran kepada pegawai atau pengunjung Perpusnas jika memiliki suhu badan diatas 38 derajat Celcius agar segera memeriksakan kondisi tubuhnya ke fasilitas layanan kesehatan masyarakat.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menegaskan, tutupnya Perpusnas bukan berarti tradisi membaca berhenti, karena tiap orang masih bisa mengakses buku-buku di Perpusnas melalui aplikasi digitial.
Syarif Bando menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu 15 Maret 2020, jajaran pemerintah pusat dan daerah beserta TNI dan POLRI untuk terus melakukan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam menangani penyebaran dan dampak Covid-19, salah satunya dengan memaksimalkan pelayanan secara online.
"Kemudahan akses tetap kami berikan kepada masyarakat tanpa harus mengunjungi layanan Perpusnas. Jadi, masyarakat tetap bisa membaca meski saat ini terjadi pandemi Covid-19," ungkap Syarif menambahkan.