loading...
“Saya mendapatkan laporan yang beliau dapatkan dari timnya di mana beliau juga ngasih masukkan mengenai radikalisasi yang ada di BUMN,” kata Erick seusai pertemuan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/11/2019).
Erick mengatakan Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan informasi soal radikalisasi di BUMN. Namun, dia enggan untuk menyampaikan informasi tersebut. “Saya nggak perlu cerita lah. Radikalisme tidak bisa hidup di Indonesia. Ideologi, tidak bisa ditawar-tawar. NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati seperti apa yang disampaikan bapak bangsa Ir Soekarno,” tegas Erick.
Baca Juga:
Sementara mengenai adanya informasi radikalisme di lingkungannya, Erick menilai jika orang-orang tersebut hanya mendapat masukan yang tidak benar. “Saya rasa mereka juga punya perasaan yang positif atas pembangunan yang terjadi, mungkin mereka itu mendapat masukan yang tidak benar saja,” katanya.
Erick mengatakan dalam pertemuan tersebut mendapatkan masukan dari Menko Polhukam, Mahfud MD dan segera mungkin menjalankan langkah untuk mencegah radikalisme. “Ya harus. Kan (perintah) Menko. Kalau Menko yang perintah kita harus. Mohon maaf, saya kan lahir Islam juga, kalau misalnya kita jihad bunuh diri bersama keluarga, saya nggak tahu, saya rasa itu bukan Islam yang saya kenal. Mungkin saya salah, saya bukan ahlinya. Saya kan lebih ahli korporasi dibandingkan agama,” tambah Erick.
(cip)