Sunday, October 15, 2023

PBB Peringatkan Terjadinya Pembersihan Etnis Massal di Gaza oleh Israel

0 comments

loading...

Warga mengungsi meninggalkan wilayah utara menuju selatan Jalur Gaza. Foto/REUTERS

NEW YORK - Warga Palestina di Gaza menghadapi pembersihan etnis massal ketika Israel memerintahkan separuh penduduk di jalur padat penduduk tersebut mengungsi di tengah berlanjutnya pemboman udara dan berkurangnya sumber daya di lapangan.

Pakar hak asasi manusia (HAM) PBB Francesca Albanese memperingatkan hal itu pada Sabtu (14/10/2023).

“Atas nama pembelaan diri, Israel berusaha membenarkan tindakan yang dianggap sebagai pembersihan etnis,” ujar Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese, seraya mencatat, “Israel telah melakukan pembersihan etnis massal terhadap warga Palestina di bawah kabut perang.”

“Ada bahaya besar bahwa apa yang kita saksikan mungkin merupakan pengulangan Nakba tahun 1948, dan Naksa tahun 1967, namun dalam skala yang lebih besar,” ujar dia memperingatkan, mengacu pada pengusiran massal oleh Israel terhadap 1 juta warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1947-1948 dan 1967.

“Komunitas internasional harus melakukan segalanya untuk menghentikan hal ini terjadi lagi,” tegas dia.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina memperingatkan pada Sabtu bahwa tempat penampungan mereka di Gaza “tidak aman lagi.”

Lembaga itu menambahkan 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut dengan cepat kehabisan air. Israel mematikan aliran listrik ke Gaza setelah serangan Hamas pada Sabtu lalu.

Tindakan Israel itu memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, yang telah berada di bawah blokade ilegal sejak tahun 2007.

PBB pada Jumat memperingatkan perintah evakuasi Israel yang menargetkan 1,1 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza utara akan menciptakan “bencana kemanusiaan” yang setara dengan “hukuman mati” bagi mereka yang sakit dan dirawat di rumah sakit, mengingat sistem rumah sakit sudah hampir tidak beroperasi dan beberapa rumah sakit sudah tidak beroperasi lagi karena dibom Israel.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment