Thursday, September 29, 2022

Upaya Barcelona Tambal Utang Lewat Trik Jual Aset Bikin Presiden PSG Cemburu

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, menyoroti kebijakan Barcelona yang menjual sejumlah asetnya untuk belanja jor-joran sekaligus menambal utang.

Geliat Barcelona dalam mendatangkan banyak pemain pada bursa transfer musim panas lalu mengundang perhatian.

Bagaimana tidak, di tengah timbunan utang menggunung, Barcelona sanggup merekrut pemain-pemain kelas wahid seperti Robert Lewandowski, Andreas Christensen hingga Raphinha.

Baca juga: Syarat Mutlak Barcelona Terima Lionel Messi Lagi, La Pulga Harus Datang Secara Gratis

Pelatih Prancis Christophe Galtier (kiri) dan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (kanan) memegang jersey saat mereka berpose di akhir konferensi pers setelah Galtier ditunjuk sebagai pelatih kepala klub sepak bola L1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG), di stadion Parc des Princes di Paris pada 5 Juli 2022.
Pelatih Prancis Christophe Galtier (kiri) dan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (kanan) memegang jersey saat mereka berpose di akhir konferensi pers setelah Galtier ditunjuk sebagai pelatih kepala klub sepak bola L1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG), di stadion Parc des Princes di Paris pada 5 Juli 2022. (BERTRAND GUAY / AFP)

Bukan menjadi rahasia lagi jika finansial Barcelona menjadi masalah utama.

Terhitung sejak era kepemimpinan Jose Maria Bartomeu sebagai presiden klub saat itu, utang raksasa catalan itu sangatlah besar.

Joan Laporta, sebagai presiden anyar Barcelona mengungkapkan utang yang dimiliki timnya mencapai 1,3 miliar euro.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh Barca. Mulai dari pemotongan gaji hingga melepas sejumlah pemain dengan gaji tinggi.

Pun kebijakan transfer pemain berubah dengan banyak mendekati pemain yang berstatus gratisan.

Strategi pun diubah begitu manajemen tim sadar sangat tidak mungkin untuk menutup utang dalam waktu singkat.

Satu di antara cara yang dilakukan Barca adalah melepas sejumlah aset.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment