loading...
Ideolog ultra-nasionalis Rusia Alexander Dugin terkejut melihat ledakan bom mobil yang menewaskan putrinya, Darya Dugina, di pinggiran Moskow. Foto/Screenshot video New York Post
1. Darya Dugina
Akhir pekan lalu, Darya Dugina (29), putri "pembimbing spiritual" Putin; Alexander Dugin, tewas dalam serangan bom mobil di pinggiran Moskow. Banyak pihak meyakini, target serangan yang sebenarnya adalah sang ayah yang dijuluki sebagai "otak Putin".
Beberapa hari setelah kematian Dugina—seorang jurnalis muda—, Putin secara terbuka menyatakan serangan bom mobil itu sebagai “kejahatan keji dan kejam” terhadap seorang “patriot Rusia”.
Tak lama kemudian, desas-desus mulai beredar bahwa Ukraina telah mengatur ledakan itu—sebuah klaim yang ditolak mentah-mentah oleh Kiev.
2. Ivan Sushko
Beberapa hari setelah kematian Dugina, seorang pejabat tinggi pro-Putin tewas dalam bom mobil lain. Ivan Sushko (40), ayah satu anak yang menjadi pejabat di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, tewas setelah ledakan menghancurkan mobilnya.
Sushko adalah kepala Mykhailivka—administrasi militer-sipil Rusia—di daerah tersebut, yang menampung pembangkit nuklir terbesar di Eropa.
Kematiannya dikonfirmasi oleh sesama pejabat senior; Vladimir Rogov, yang mengungkapkan bahwa Sushko dibunuh oleh “penyabotase”, di mana penyelidikan sedang berlangsung.
"Sebuah alat peledak telah ditempatkan di bawah kursi mobilnya," katanya, menunjuk jari ke Ukraina.