Saturday, June 4, 2022

Konflik Rusia-Ukraina Dinilai Berubah Jadi Perang Gesekan

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menilai konflik jangka panjang di Ukraina karena invasi Rusia berubah menjadi perang gesekan.

Bicara kepada pers Gedung Putih setelah bertemu dengan Presiden Joe Biden pada Kamis (2/6/2022), Stoltenberg mengatakan sulit memprediksi kapan dan bagaimana konflik akan berakhir.

"Perang pada dasarnya tidak dapat diprediksi," kata Stoltenberg.

"Dan oleh karena itu, kita hanya harus bersiap untuk jangka panjang karena apa yang kita lihat adalah bahwa perang ini sekarang telah menjadi perang gesekan di mana Ukraina membayar harga tinggi untuk membela negara mereka sendiri di medan perang, tetapi juga di mana kita melihat bahwa Rusia mengambil banyak korban," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa NATO bertanggung jawab memberikan dukungan kepada Ukraina, lapor Al Jazeera.

Baca juga: Joe Biden Beri Ukraina Salah Satu Senjata Paling Mematikan, Roket Canggih Jarak Jauh

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah) melihat Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde (kanan) bertepuk tangan setelah mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di markas NATO di Brussels pada 24 Januari 2022.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah) melihat Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde (kanan) bertepuk tangan setelah mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di markas NATO di Brussels pada 24 Januari 2022. (JOHN THYS / AFP)

Stoltenberg mengatakan, perang atau konflik pada akhirnya akan berakhir di meja perundingan.

Dalam sebuah pernyataan, Stoltenberg memuji AS atas dukungannya kepada Ukraina selama perang.

"Presiden (Rusia) Putin menginginkan lebih sedikit NATO dan karena itu dia menginvasi Ukraina."

"Tapi dia mendapatkan lebih banyak NATO, dengan lebih banyak kehadiran NATO di bagian timur Aliansi dan juga dengan lebih banyak anggota," kata Stoltenberg, dikutip dari Newsweek.

Ia juga menilai langkah Finlandia dan Swedia untuk mengajukan keanggotaan pada aliansi sebagai keputusan bersejarah.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment