Wednesday, February 2, 2022

Penyelidikan Dilakukan karena Harga Rapid Antigen di Australia Dijual Lebih Mahal dari Seharusnya

0 comments

Lembaga pengawasan konsumen di Australia sudah menerima lebih dari 100 keluhan harga alat tes rapid antigen yang dijual lebih mahal dari seharusnya, atau yang dikenal dengan istilah 'gouging price'.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) mengatakan mereka masih terus menerima laporan dan sedang menyelidiki beberapa dugaan pelanggaran hukum konsumen.

"ACCC telah menerima hampir 3.900 laporan dari konsumen tentang tes rapid antigen antara 25 Desember 2021 dan 26 Januari 2022, rata-rata sekitar 121 laporan per hari," demikin bunyi pernyataannya.

"Apotek adalah yang paling banyak dikeluhkan, ada 1.309 keluhan, atau hampir 34 persen dari laporan yang masuk."

ACCC mengatakan keluhan soal apotek telah melebihi keluhan soal pom bensin, toko serba ada, warung rokok dan supermarket, yang juga menjual alat tes rapid antigen.

Namun, ACCC mengatakan dalam beberapa hari mereka juga menerima semakin banyak keluhan soal toko-toko kecil yang "biasanya tidak menjual barang-barang seperti itu [tes rapid antigen]".

Ketua ACCC, Rod Sims mengatakan organisasinya menerima lebih dari 130 laporan tentang toko bernama IGA dan 72 toko di pompa bensin BP.

“Jadi kami mencoba mengirim pesan ke sejumlah kantor pusat, jika ada toko dari jaringan mereka yang melakukan kesalahan, minta mereka untuk mereka menghentikannya," kata Rod.

"Jika tidak, namanya akan dipublikasikan dan selanjutnya tokonya bisa dihadapkan ke pengadilan untuk sebuah tindakan yang tidak terpuji."

ACCC mengatakan, berdasarkan analisa laporan yang diterima, warga masih membayar rata-rata sekitar AU$24 per alat tes, atau lebih dari Rp250 ribu. Kemungkinan ada harga jual yang melebihi itu namun belum dilaporkan ke lembaga pengawas.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment