Friday, February 25, 2022

Islah Bahrawi Mengatakan Buku Yang Ditulisnya Menjelaskan Tentang Intoleransi Dan Radikalisme

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relasi agama dan politik selalu menarik untuk diperbincangkan. Terbukti, akademisi, agamawan, politisi, aktivis, bahkan birokrat sama-sama bergairah membicarakan masalah agama dan politik.

Ada cukup banyak karya akademik yang mendiskusikan fenomena hubungan agama dan politik saat ini.

Jonathan Fox, seorang profesor ilmu politik di Bar-Ilan University, Israel, telah menulis banyak karya akademik mengenai hubungan komplek dan njlimet antara agama (berbagai agama di dunia) dan politik (berbagai sistem dan aktivitas politik).

Hasil survei ini menunjukkan adanya pluralitas sikap terhadap agama dan politik. Pemerintah yang mendukung maupun membatasi ruang gerak agama sama-sama besarnya.

Satu sisi, banyak pemerintah yang "mengunci" peran sentral agama di publik, sementara di pihak lain banyak juga agama yang mempengaruhi dan mendikte dunia politik.

Jaringan Moderat Indonesia (JMI) sebagai lembaga yang komitmen memberikan literasi, menanamkan nilai-nilai toleransi dan semangat moderasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengadakan Bedah Buku yang ditulis oleh seorang Tokoh sekaligus pengamat gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia Cak Islah Bahrawi dengan Judul "Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama".

Kegiatan "Diskusi dan Bedah Buku" Intolenrasi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama digelar di Waroeng Sadjoe Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Selain tatap muka dengan prokes yang ketat, gelaran ini juga berlangsung secara virtual melalui zoom mitting.

Kegiatan yang menghadirkan Penasehat Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Andy Soebjakto sebagai Keynote Speech, Penulis Sekaligus Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif IMPARSIAL Al Araf, dan Wakil Ketua Khotib Syuriah PW NU DKI Jakarta, Taufik Damas berlangsung dengan khidmat meskipun kegiatan dilaksanakan secara Hybrid karena masih dalam kondisi Perpanjangan PPKM.

Kegiatan dengan tujuan memberikan literasi tentang semangat toleransi dan penanaman nilai moderasi ini dilaksanakan disetiap penjuru Nusantara sehingga kerukunan dalam kehidupan berbangsa bernegara seperti yang dicita-citakan oleh Founding Father bangsa ini bisa dicapai.

Islah Bahrawi mengatakan bahwa buku yang ditulisnya menjelaskan tentang Intoleransi dan radikalisme adalah kata-kata yang melekat dalam setiap peradaban manusia. Ia bisa hinggap kepada siapa saja, baik kepada yang beragama atau yang tidak mempercayai keyakinan apa pun.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment