Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, 630 Juta Penduduk Bumi Akan Tergusur
"Kita semua, termasuk negara-negara maju, harus menunjukkan langkah lebih konkret dalam hal pengendalian iklim. Terutama dalam hal dukungan pendanaan untuk negara-negara berkembang dalam melakukan transisi energi dari fossil fuel ke renewable energy," kata Jokowi dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Ingin G20 Jadi Contoh Atasi Perubahan Iklim Dunia
Presiden mengharapkan, pendanaan adaptasi sebesar USD100 miliar dari negara maju harus segera dipenuhi guna mempercepat upaya penanganan perubahan iklim.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim. Laju deforestasi kita saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen," ungkapnya.
"Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4x lebih besar dibandingkan lahan gambut," tambah Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi percaya, Indonesia akan dapat memenuhi komitmen pada tahun 2030 di dalam Paris Agreement, yaitu pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional.
"Indonesia telah mengadopsi Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050, serta roadmap yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal," ujar Presiden.
