TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia bisa menekan kasus aktif Covid-19 hingga di bawah 100 ribu.
Namun target itu bisa tercapai jika kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat terus diberlakukan.
"PPKM diteruskan. Level PPKM turun atau naik sesuai indikatornya di masing-masing kabupaten/kota. Pelonggaran aktivitas secara hati-hati dengan memerhatikan upaya pencegahan supaya tidak terjadi penularan, seperti penerapan protokol kesehatan yang konsisten dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," ujar Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan, Rabu(8/9/2021).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya optimistis kasus aktif Covid-19 di Tanah Air bisa turun hingga di bawah 100 ribu di akhir September.
Baca juga: Novavax Mulai Uji Coba Tahap Awal untuk Vaksin Gabungan Influenza dan Covid-19
Keyakinan itu cukup beralasan, karena Indonesia sempat berada di periode dengan kasus aktif mencapai 500 ribuan.
Beberapa hari terakhir, kasus aktif berada di angka 150 ribuan.
Iwan mengingatkan, semua pihak juga perlu mengantisipasi ancaman gelombang ketiga serta virus varian baru.
Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, Iwan menilai program vaksinasi harus secepatnya menyentuh semua penduduk Indonesia.
Baca juga: Perusahaan China Akan Dirikan Pabrik Vaksin di Jakarta Timur, Teknologinya Diklaim Setara Pfizer
“Termasuk anak di bawah 12 tahun, setelah ada vaksin yang terbukti aman untuk mereka,” ujar Iwan.
Iwan juga mendorong screening yang baik di seluruh pintu masuk negara, termasuk pelabuhan-pelabuhan kecil.
