"Kami minta Pak Menteri dalam satu atau dua hari ini dapat berkomunikasi dengan Pak Presiden supaya ada kepastian. Informasi yang kami dapat, jamaah haji tahun ini belum bisa dipastikan tak berangkat," papar Yandri dalam Rapat Kerja dengan Menteri Agama, terkait Tindak Lanjut Persiapan Penyelengaraan Ibadah Haji 1442 Hijrah dan isu-isu aktual Senin, (31/05/ 2021). Baca juga: Menag Bersama Kemenkes Upayakan Vaksin Johnson and Johnson untuk Calhaj
Sebagaimana diketahui Indonesia telah maksimal dalam mempersiapkan segala persiapan haji 2021 ini. Namun Indonesia beserta delapan negara lainnya yaitu Afrika Selatan, Argentina, Brasil, India, Lebanon, Mesir, Pakistan, Turki masih berada dalam masa penangguhan izin masuk ke Saudi. Baca juga: Skenario Penyelenggaraan Haji 2021, Jamaah Dikarantina 3 Hari di Asrama
Terkait vaksin, Komisi VIII DPR RI telah menargetkan pada akhir Mei seluruh calon jamaah haji sudah divaksin dengan Sinovac. Namun ternyata Sinovac tidak masuk ke dalam empat yang ditetapkan oleh Arab Saudi. "Kita juga tidak tahu apa kriteria atau parameter Saudi Arabia menetapkan empat vaksin yang boleh masuk ke Saudi di antaranya AstraZeneca, Modernis, Pfizer, dan Johnson and Johnson. Yang jadi masalah jika kita diberikan kuota calon jamaah haji disuntik Sinovac gak bisa juga Pak Menteri,"jelas Yandri.
Kemudian terkait permasalahan orang yang sudah di vaksin tidak dapat divaksin secara beruntun dengan vaksin yang berbeda. "Komunikasi dengan Presiden tentu akan kami lakukan nanti setelah dari rapat ini, akan saya segera komunikasikan agar dapat mengambil langkah yang paling pas terkait pelaksanaan ibadah haji 1442," jelas Menteri Agama Yaqut Rapat kerja terkait persiapan ibadah haji akan dilanjutkan pada hari Rabu,(2/6/2021). (Widya Michella)