"Ini bukan respons yang bijak dari orang lingkaran Istana. Bagaimanapun beliau (Ngabalin, red) ada di lembaga pemerintahan, KSP," ujar Mardani Ali Sera kepada SINDOnews, Sabtu (15/5/2021). Baca juga: Serang Busyro Muqoddas, Jokowi Dinilai Perlu Tertibkan Ngabalin
Mardani mengatakan Busyro Muqoddas adalah pejuang yang sudah dibuktikan dengan kontribusi di jabatan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Komentar (Ngabalin, red) itu memperburuk persepsi publik pada Presiden. Katanya Pak Jokowi mau dan minta dikritik," tandas Mardani.
Hal senada juga dikatakan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PKS lainnya, Bukhori Yusuf. "Rasanya sulit untuk bisa percaya dengan seorang Jubir presiden yang bernama Ngabalin, saya kurang sreg dengan performa seperti beliau," kata Bukhori kepada SINDOnews secara terpisah.
Sekadar diketahui sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas mengkritik penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Busyro menyebut riwayat KPK tamat di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, kritikan Busyro tersebut dibalas oleh Ngabalin. Melalui akun Instagramnya, Ngabalin menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang sambil melampirkan tangkapan layar berita online berjudul "Ketua Muhammadiyah: KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi." Baca juga: Ngabalin Sebut Busyro Berotak Sungsang, Pengamat: Cermin Demokrasi Tak Sehat
"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. Cocoknya Mas Busyro membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," ucap Ngabalin dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (14/5/2021).