Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mayoritas masyarakat beranggapan, bentuk olahraga hanya untuk prestasi atau kesehatan.
Namun perlu diingat, olahraga untuk kesehatan harus sesuai petunjuk dan parameter tertentu, sehingga seseorang bisa dinilai memiliki kondisi yang lebih baik setelah berolahraga.
Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO menjelaskan,
saat bergerak tubuh menggunakan anggota-anggota gerak seperti otot dan tulang-tulang yang membutuhkan aliran darah dari jantung.
Gerakan akan menaikkan denyut jantung, yang bisa dimonitor dari denyut nadi.
Baca juga: Latihan Fisik Jadi Kunci Kendalikan Hipertensi, Pantau Tekanan Darah dengan Jam Tangan Jadi Tren
Baca juga: Amerika Izinkan Kembali Vaksin Johnson & Johnson setelah Sempat Ditangguhkan karena Pembekuan Darah
Berolahraga akan memaksa jantung berdenyut lebih kuat, dan menaikkan tekanan darah.
Setelah selesai olahraga, denyut nadi akan berkurang, dengan demikian tekanan darah jadi lebih terkontrol.
"Olahraga bagus untuk jantung dan tekanan darah, tapi harus diperhatikan. Kalau kita paksakan terus bisamenaikkan tekanan darah melampaui batas kemampuan. Bisa menimbulkan gangguan ksehatan, bahkan kematian," ujarnya dalam talkshow virtual, Minggu (2/5/2021)
Ia menuturkan penting diperhatikan terkait tujuan berolahraga dan mengetahui batas kemampuan tubuh.
Olahraga yang terbaik untuk penderita hipertensi adalah yang berjenis aerobic atau disebut juga kardio (kardiorespirasi).