Saturday, March 20, 2021

Penting! 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Menyusui Jika Ingin Diet

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Berat badan yang meningkat ketika masa kehamilan merupakan suatu hal yang umum dialami. Maka dari itu, selepas melahirkan, sebagian ibu menyusui (Busui) pun kerap berkeinginan melakukan diet untuk menurunkan berat badan demi mengembalikan bentuk tubuh yang ideal.

Namun, banyak Busui yang ragu dan memikirkan apakah sebenarnya boleh jika melakukan diet selepas melahirkan meskipun sedang dalam kondisi menyusui?

Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur menjelaskan, pada masa menyusui kebutuhan zat gizi ibu meningkat dari masa hamil kurang lebih sampai 500 kcal per hari.

“Buat Ibu itu untuk pemulihan setelah melahirkan dan produksi ASI. Sehingga pada ibu menyusui terutama 6 bulan pertama tidak usah diet tapi makan sesuai kebutuhan saja, dan tentu tidak berlebih-lebihan juga,” jelas dr. Muliaman.

Jadi, sebenarnya melakukan diet boleh saja, namun sebaiknya lakukanlah diet aman bagi Busui yang sehat dan tidak secara ketat, serta tetap mengutamakan kecukupan kebutuhan nutrisi tubuh agar produksi ASI untuk tumbuh kembang si buah hati tetap optimal.

Nah, jika memang ingin melakukan diet untuk menurunkan berat badan, selain memastikan kecukupan kalori harian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diet tersebut tak mengganggu kesehatan Busui serta produksi ASI yang berkualitas.

Pilih makanan untuk ibu menyusui yang tepat

Mengonsumsi berbagai variasi makanan untuk ibu menyusui yang sehat menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan sehingga kecukupan gizi dalam tubuh bisa terpenuhi dengan baik.

dr. Muliaman mengatakan bahwa yang harus diperhatikan dalam diet adalah kebutuhan protein harus tinggi sekitar 50-60 gr per hari. Untuk sumbernya, dr. Muliaman menyarankan untuk mengonsumsi daging sapi, ayam, ikan telur dan kacang-kacangan yang merupakan sumber protein baik.

Selain protein, asupan makanan untuk ibu menyusui juga harus mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral seperti nasi dan roti, sayur dan buah serta produk susu juga perlu diperhatikan.

Melansir dari Mayo Clinic, mengonsumsi berbagai jenis makanan di masa menyusui juga akan mengubah rasa ASI dan membuat si buah hati merasakan rasa berbeda yang mungkin bisa membantunya lebih mudah menerima makanan padat di kemudian hari.

Rutin olahraga

Selain memperhatikan apa yang dikonsumsi, melakukan aktivitas olahraga yang rutin juga bisa membantu Busui dalam melakukan diet aman bagi Busui yang sehat. Jika masih lemah karena pasca melahirkan, jangan langsung paksakan diri Anda melakukan aktivitas yang berat.

Mulailah berolahraga ketika tubuh Anda sudah lebih siap dan jangan lakukan secara berlebihan.

Olahraga bersama buah hati bisa dilakukan ibu menyusui yang ingin menurunkan berat badan.
Olahraga bersama buah hati bisa dilakukan ibu menyusui yang ingin menurunkan berat badan. (Shutterstock)

Beberapa aktivitas olahraga yang bisa dilakukan diantaranya berjalan, jogging, yoga, squat serta plank. Agar menyenangkan, Anda juga bisa mengajak di buah hati untuk menemani di samping Anda ketika berolahraga, lho!

Mengatur pola makan

dr. Muliaman menjelaskan rata-rata wanita mengonsumsi makanan 2000-2100 Kcal sehari atau setara dengan 3x makan/hari ditambah snack.

Namun, dikarenakan di masa menyusui kebutuhan kalori tersebut meningkat 300-500 Kcal per hari, maka dari itu ia menyarankan untuk mengatur pola makan sehingga nutrisi dan kalori dapat tetap terpenuhi, sekaligus menerapkan diet aman bagi Busui yang sehat.

Berikut jadwal pola makan harian Busui yang bisa dicoba:

● Pukul 7-8: Makan pagi (300 Kcal)

● Pukul 8-10: Susu (170 Kcal) dan snacking (100 Kcal)

● Pukul 12-13: Makan siang (600 kcal)

● Pukul 15-16: Snacking (100 Kcal)

● Pukul 18-19: Makan malam (400 Kcal)

● Pukul 20-21: Snacking buah (100 Kcal)

● Pukul 21: Susu (170 Kcal)

Untuk pilihan snacking, Anda bisa mengonsumsi sayur, buah ataupun healthy snack, yang terpenting pastikan sesuai dengan jumlah kalorinya, ya!

Memenuhi kebutuhan cairan

“Selama menyusui di 3 bulan pertama, produksi ASI bisa sampai 750 ml, tentunya ini bisa terpenuhi kalau mengkonsumsi cairan dan nutrisi yang baik, jumlah ASI yang dihasilkan ini tentu bisa menjadi patokan apakah status nutrisi ibu menyusui cukup atau tidak,” jelas dr. Muliaman.

Maka dari itu, selain pemilihan asupan dan pola makan, kebutuhan cairan juga harus dipenuhi. Mengutip dari Very Well Family, kebutuhan cairan untuk ibu menyusui ialah sekitar 2,8 liter atau 12 gelas per hari.

Walaupun air putih merupakan sumber cairan terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan Busui, mengombinasikannya dengan mengonsumsi susu ibu menyusui seperti PRENAGEN lactamom juga menjadi pilihan yang tepat.

PRENAGEN lactamom untuk Kalbe

Selain membantu memenuhi kebutuhan cairan Busui, mengonsumsi PRENAGEN lactamom dengan formula PRENAPRO juga memberikan nutrisi tambahan yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan berkat kandungan nutrisi lengkap, yaitu nutrisi makro (karbohidrat, lemak protein) dan nutrisi mikro (vitamin & mineral) yang jumlahnya tepat dan seimbang, karena penyerapan nutrisi mikro membutuhkan nutrisi makro yang jumlahnya tepat dan seimbang. Diantaranya yaitu:

1. Sumber Protein, bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

2. DHA dan Omega 3 untuk kecerdasan bayi.

3. Tinggi Kalsium dan  Vit D, membantu dalam pembentukan tulang bayi serta mempertahankan kepadatan tulang ibu.

4. Vitamin B2 & B12, meningkatkan jumlah ASI

Tersedia dalam varian rasa velvety Chocolate, French Vanilla, dan Groovy Mocha, susu Busui yang satu ini tentunya akan nikmat dikonsumsi serta dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu di periode menyusui sekaligus memaksimalkan diet aman bagi busui yang dilakukan.

Jadi, tak perlu melakukan diet yang keras, cukup perhatikan pola makan, rutin olahraga serta memastikan kecukupan gizi dan memenuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi susu ibu menyusui PRENAGEN lactamom sebagai pelengkap, ya!

Penulis: Nurfina Fitri Melina/Editor: Firda Fitri Yanda

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment