TRIBUNNEWS.COM - Saat ini banyak pasien atau orang yang terpapar virus corona melakukan isolasi mandiri di rumah. Nah, obat apa saja yang harus disediakan selama isolasi mandiri?
Pada 12 Januari 2021 lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta, warga yang positif Covid-19 namun tidak bergejala demam dan sesak untuk tidak ke rumah sakit, tetapi melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Tolong bapak ibu. Kalau misalnya bapak ibu tidak demam, dan tidak sesak nafas itu masih bisa dilakukan isolasi mandiri. Kalau bapak ibu punya rumah sendiri, punya kamar sendiri lakukan di rumah dan di kamar," katanya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (11/1/2021).
Baca juga: Kurangi Risiko Penyakit Kronis dan Perlambat Penuaan, Kadar Vitamin C Pada Tubuh Perlu Dipertahankan
Baca juga: Berapa Takaran Pas Konsumsi Vitamin untuk Jaga Imun Demi Cega Covid-19? Ikuti Saran Ahli
Meski tak bergejala atau hanya merasakan gejala ringan, selama masa isolasi mandiri, masyarakat tetap disarankan menjaga kondisi kesehatan.
Lantas, apakah ada obat yang harus dibeli?
Meskipun seseorang dapat dengan mudah mengelola gejala di rumah, meminta nasihat dokter akan berguna untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak.
Jika sudah minum obat apa pun untuk suatu penyakit, lanjutkan melakukannya, setelah memberi tahu dokter.
Meskipun tidak ada obat yang secara aktif 'mencegah' Covid-19, dokter biasanya meresepkan obat anti-inflamasi atau antivirus untuk hal yang sama.
Tetapi karena banyak di antaranya adalah obat resep dan memiliki khasiat yang kuat, obat ini hanya boleh digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, suplemen obat-obatan, seperti vitamin C, zinc dapat bekerja untuk meningkatkan kekebalan dan menjaga kesehatan tubuh.