Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menggunakan hydroxychloroquine untuk membantu warga negaranya yang terkena Virus Corona COVID-19.
Ia telah mendorong pemerintahnya untuk memproduksi obat malaria itu agar tersedia secara luas dan mendorong orang Brasil untuk menggunakannya dalam mencegah dan mengobatinya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (9/7/2020).
Presiden Brasil itu pada Selasa, 7 Juli 2020 mengumumkan bahwa ia telah dinyatakan positif Corona COVID-19 dan sedang mengonsumsi hydroxychloroquine.
Jair Bolsonaro mengatakan dalam wawancara televisi bahwa ia telah menggunakan dua dosis awal, bersama dengan antibiotik azithromycin, dan merasa lebih baik segera. Satu-satunya penyesalannya, katanya, adalah tidak menggunakannya lebih cepat.
"Jika saya menggunakan hydroxychloroquine secara preventif, saya akan tetap bekerja daripada menuju karantina," kata Bolsonaro.
Bolsonaro dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 berselang tiga hari setelah dia makan siang di rumah duta besar AS untuk Brasil, Todd Chapman, di Ibu Kota Brasília.
Ia juga hadir pada perayaan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli bersama beberapa anggota kabinet terkemuka, termasuk Menteri Luar Negeri Ernesto Araújo, Menteri Pertahanan Fernando Azevedo, dan putra presiden, Eduardo, seorang politisi yang merupakan perwakilan Steve Bannon di Amerika Selatan. Mereka berfoto dalam acara itu tanpa mengenakan masker wajah.
Bolsonaro berulang kali menganggap ringan dampak penyakit menular itu, meskipun Brasil telah jadi salah satu pusat penyebaran COVID-19 dunia.
Otoritas setempat melaporkan per Senin 1,6 juta orang dinyatakan positif dan 65.000 di antaranya meninggal dunia.
Tentangan dari Banyak Pihak
Politisi sayap kanan di Brazil ini juga kerap menentang protokol kesehatan setempat yang mewajibkan masyarakat memakai masker di tempat umum.
Bahkan, majelis hakim sampai turun tangan memerintahkan Bolsonaro pakai masker pada akhir Juni.
Bolsonaro sempat dinyatakan negatif COVID-19 setelah beberapa ajudannya positif kena virus.
Tes itu dilakukan setelah ia mengunjungi Presiden AS Donald Trump di kediamannya Mar-a-Lago, Florida pada Maret 2020.