Tuesday, July 21, 2020

Inovasi di Tengah Pandemi, dari APD hingga Robot Tenaga Medis

0 comments

loading...

JAKARTA - Wabah corona (Covid-19) menempatkan masyarakat dunia dalam krisis kesehatan terburuk setelah wabah flu Spanyol (1918). Persaingan mendapatkan berbagai alat kesehatan (alkes), alat pelindung diri (APD), hingga obat-obatan tak dapat terelakkan. Setiap negara dituntut mandiri agar bisa bertahan.

Pada awal masa pandemi Covid-19 di Tanah Air, kabar kekurangan APD bagi tenaga medis bukan hal baru. Terasa memiriskan hati memang. Betapa tidak, mereka yang berada di garda terdepan melawan virus baru harus memakai APD seadanya. Tak jarang para tenaga medis harus memakai jas hujan, agar terlindung dari Covid-19 yang diketahui mudah menular. Pun dengan ketersediaan masker.

Baca Juga:

Sempat dibingungkan dengan informasi jika orang sehat tak perlu masker, publik kelabakan saat penutup mulut dan hidung langka di pasaran. Kondisi serupa juga terjadi pada ketersediaan alat-alat kesehatan seperti ventilator, reagen untuk tes PCR, serta ketersediaan laboratorium untuk mengetahui hasil swab. Semua serbakekurangan.

“Masih banyak keluhan mengenai yang berkaitan dengan kelangkaan APD. Perlu saya sampaikan bahwa sekarang ini 180 negara kurang-lebih, semuanya berebutan untuk mendapatkan baik itu APD, baik itu masker, baik itu sanitizer, semuanya, semua negara," kata Presiden Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Dengan berbagai keterbatasan tersebut, pemerintah mendorong agar industri dalam negeri mulai berusaha memenuhi kebutuhan akan APD, alkes, hingga obat-obatan saat wabah Covid-19. Dorongan ini disambut oleh kalangan swasta, pengelola BUMN, peneliti, hingga perguruan tinggi untuk berlomba menciptakan berbagai produk APD, alkes, hingga obat untuk menekan wabah Covid-19 di Tanah Air. (Baca: Ini Penyebab Jumlah Positif Covid di Indonesia Lampaui China)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment