loading...
Marketing Director PT AHM Thomas Wijaya mengatakan, meski dolar AS sempat naik, namun ini tidak berdampak signifikan karena sudah kembali normal. Atas dasar itu, pihaknya tidak akan menaikkan harga di tengah pasar yang lemah. BACA JUGA - Korea Selatan Temukan Jejak Buaya Purba yang Berjalan ala T-Rex
"Tidak akan menaikkan harga dalam kondisi seperti ini. Apalagi sekarang dolarnya sudah kembali ke semula," ujarnya, dalam video conference, baru-baru ini. BACA JUGA - Ilmuwan Berhasil Kembangkan Embrio Manusia Tanpa Sel Telur Wanita
Baca Juga:
Johannes Loman yang juga Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan penjualan motor kontraksi. Salah satunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah yang terdampak Covid-19.
"Pada saat PSBB diberlakukan operasional dealer tutup. Kondisi ini berpengaruh pada penjualan. Untuk menopang penjualan Honda memaksimalkan layanan digital, baik melalui web maupun mobile," ujarnya, dalam video conference, Kamis (11/6/2020).
Johannes menuturkan faktor berikutnya adalah kondisi ekonomi yang melambat akibat banyak sektor usaha dan aktivitas bisnis tutup. Ekonomi global juga kurang baik sehingga memengaruhi ekspor dan impor.
"Faktor lainnya, harga komoditas, seperti minyak sebagai menopang industri," katanya.
AISI sendiri mengoreksi target penjualan motor nasional tahun ini dari 4,6 juta unit menjadi 3,6-3,9 juta unit atau turun 40-45 persen di tengah pandemi Covid-19.
(wbs)