loading...
Sebelum menyerahkan bantuan, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar mengatakan, pemerintah daerah sudah mulai melakukan aktivitas menuju normal baru, suatu kondisi di mana semua orang dapat melakukan kegiatan secara normal, namun tetap menggunakan prosedur Covid-19, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Bupati Najmul, beberapa hal itu adalah langkah-langkah persiapan seluruh lapisan masyarakat Lombok Utara menuju kondisi tatanan kehidupan normal.
"Kemarin tiyang (saya) mendapat laporan melalui WhatsApp dari Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD, di mana kemarin ini adalah hari pemulangan terakhir bagi pasien yang dirawat akibat Covid-19," terang bupati.
Dilanjutkannya, dengan dipulangkannya dua orang tersebut berarti sejak hari itu pula kondisi Kabupaten Lombok Utara berada dalam keadaan nol penyakit corona virus disease 2019. Pihaknya pun mensyukuri kondisi demikian, karena tidak terlepas dari faktor kedisiplinan epe pada (saudara sekalian-red) untuk menaati aturan pemerintah selama Covid-19 menjangkiti Lombok Utara.
Dalam konteks pemangku daerah, dijelaskan bupati, pemerintah juga telah berjuang sekuat tenaga dengan berbagai upaya agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di Lombok Utara. Ia mengungkapkan, pemerintah daerah membutuhkan biaya yang besar untuk menangani masalah Covid-19 tersebut seraya berharap setelah angka nol kasus ini tidak ada lagi kasus berikutnya, tetapi semua orang tidak boleh lengah.
"Perlu tyang (saya) sampaikan kepada epe pada (saudara sekalian) kenapa kita sangat khawatir dengan kasus ini, karena banyak dana yang dihabiskan. Kalau Covid ini terus berlanjut maka kita tidak tahu apa yang bisa kita perbuat di KLU niki (ini). Harapan tyang (saya), bantuan yang sederhana ini dapat bermanfaat," tandasnya.
Orang nomor satu di Lombok Utara ini lantas menceritakan, pada awalnya pemerintah daerah menganggarkan bantuan bagi Wira Usaha Baru (WUB) berupa uang dengan besaran 3 juta rupiah. Akan tetapi, karena aturan yang tidak membolehkan, sehingga pihaknya mengubah kebijakan tersebut dalam bentuk barang.
"Sama dengan yang sudah diserahkan sebelumnya kepada WUB perbengkelan, perdagangan, dan kelompok tani. Hari ini kelompok nelayan," jelasnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan KLU Iwan Maret Asmara, S.Sos melaporkan, kelompok nelayan perwakilan dari 5 Kecamatan sejumlah 63 orang atau perwakilan dari 63 Pokyan.
Idealnya, Pokyan yang hadir sejumlah 700 orang, tapi karena masih dalam kondisi baru akan normal pihaknya hanya bisa menghadirkan jumlah tersebut.
"Kami ingin melaporkan, bahwa acara ini sesuai dengan standar protokol Covid-19," tuturnya.
Dikatakannya, tahun 2020 Dinas Hublutkan punya program untuk masyarakat, di antaranya kelompok nelayan di Lombok Utara dengan jumlah seluruhnya ada 102 kelompok beranggotakan 1.400 orang. Kelompok yang mendapatkan bantuan 2020 sejumlah 63 kelompok, sisa dari kelompok penerima bantuan yang sudah diberikan 2019.
"Aturan ada dua ketentuan. Pertama, kelompok yang sudah menerima bantuan tahun lalu tidak boleh diberikan kembali. Kedua, anggaran juga dialokasikan untuk penanganan Covid-19," jelas mantan Kalak BPBD KLU itu.
Anggaran tersebut masih bisa diselamatkan. Ini satu-satunya yang bisa dipertahankan. Hari ini kita salurkan 12 jenis bantuan dan 8 jenis lainnya masih dalam proses. Secepatnya disalurkan lagi.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis oleh bupati kepada perwakilan kelompok nelayan, kemudian ditutup dengan foto bersama.
(atk)