SEMARANG - Proses pemberian layanan pada masa pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dinilai bisa dijadikan sebagai percontohan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto Raharjo menyebut, karena di bandara tersebut menerapkan kursi tunggu/antrean calon penumpang saat pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan kesehatan (tensi, saturasi oksigen, suhu, dan rapid test) pada penerbangan internasional serta pendataan khusus bagi para pendatang (aplikasi Si Datang oleh Kepolisian).
“Sehingga dapat dilakukan pemantauan dan dapat diketahui perjalanan yang mereka lakukan sebelum dan setelah melalui bandara,” kata Novie dalam siaran pers, yang diterima SINDOnews Senin (25/5/2020).
Baca Juga:
Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati menambahkan, dalam pelaksanaannya Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani sudah dapat menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan.
“Ke depan penggunaan berbagai kelengkapan yang dapat mencegah penyebaran COVID-19 seperti penggunaan masker, hand sanitizer ini akan menjadi suatu kelaziman dan protokol yang baru untuk transportasi,” ujar Adita. (Baca juga : Protokol Ketat, Cuma 1 Penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang)
“Selain itu kemudian hal-hal yang memutus segala sesuatu terkait adanya interaksi secara fisik, seperti pembelian tiket, interaksi dengan customer service dan juga hal-hal lain yang selama ini dilakukan secara interaksi fisik dengan menerapkan digitalisasi diberbagai titik, sehingga meminimalisir terjadinya kontak fisik,” imbuhnya.
Ia menerangkan, di beberapa bandara juga sudah mengimplementasikan digitalisasi tersebut. Kedepannya berbagai macam kelaziman baru akan segera diimplementasikan, namun saat ini masih dikaji lebih lanjut terkait hal tersebut.
General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Hardi Ariyanto mengatakan, pihaknya beserta para stakeholder seperti KKP, Imigrasi, Bea dan Cukai, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta pihak terkait lainnya berkomitmen untuk bekerja bersama-sama dalam memberikan pelayanan yang terbaik di kondisi saat ini.
“Dimana kedepannya kondisi normal sebelum dan pasca pembatasan perjalanan orang dalam percepatan penanganan COVID-19 ini tentunya akan menimbulkan pola dan perilaku yang berbeda. Maka dari itu, langkah-langkah strategis akan diterapkan oleh pihak bandara, sehingga pelayanan tetap terjaga meskipun diberlakukan protokol kesehatan yang ketat,” kata Hardi.
(nun)
Berita Terkait
KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)
- Disqus