Liputan6.com, Berlin - Di negara-negara barat, para anak kecil kerap menuliskan surat kepada Sinterklas menjelang hari Natal. Para anak-anak tentunya masih percaya bahwa kado natal di rumah mereka berasal dari seorang santa berjanggut putih.
Lantas ke mana surat-surat yang mereka kirim pergi dan apakah dapat balasannya? Di Amerika Serikat (AS), para orang tua bisa "mengakali" hal ini dengan menuliskan suratnya sendiri, kemudian dikirim ke kantor pos agar dikirimkan kembali ke rumah.
Layanan Pos Amerika Serikat (United States Postal Service) juga memberi fitur khusus untuk memberikan tanda pos resmi dari Kutub Utara agar para anak-anak bisa makin senang.
Di Jerman, ada juga kantor pos khusus untuk membalas surat-surat para anak kecil. Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (10/12/2019), sebuah kantor pos khusus yang berlokasi di Himmelpfort, kota kecil berpenduduk sekitar 500 jiwa di Jerman, akan kembali membalas ribuan surat yang ditujukan kepada Sinterklas, yang dikirim oleh anak-anak di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari ajang tahunan yang dikelola Kantor Pos Jerman, Sinterklas dan 20 pembantunya membalas 277.200 pucuk surat yang dikirim oleh anak-anak dari 64 negara tahun lalu.
Mereka membalas surat tersebut dalam berbagai bahasa, termasuk juga huruf Braille dan membubuhkan cap pos Sinterklas pada setiap balasan surat tersebut.
Tradisi itu dimulai sejak 30 tahun lalu ketika beberapa pegawai pos di kota Himmelpfort yang berarti “pintu surga”, menerima dua surat yang ditujukan kepada Sinterklas pada tahun 1984. Tak disangka, kebaikan hati pegawai pos untuk membalas surat bisa menjadi budaya yang berlanjut hingga kini.
Tradisi yang Makin Populer
Petugas pos di Himmelpfott tidak ingin mengecewakan pengirim surat yang masih berusia anak-anak itu, pegawai kantor pos kota Himmelpfort yang bernama Kornelia Matzke memutuskan untuk membalas surat tersebut sebelum hari Natal.
Berita tentang surat balasan dari Sinterklas itu menyebar dengan cepat dan tahun-tahun berikutnya semakin banyak surat buat Sinterklas berdatangan.
Pada tahun 1995, Matzke dan rekan-rekannya merasa kewalahan karena menerima ribuan surat yang ditujukan kepada Sinterklas. Kantor Pos Jerman, Deustche Post lalu mengambil alih tugas tersebut dan membuka sebuah kantor pos khusus Natal di kota kecil tersebut setiap tahun selama dua bulan.