:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2823135/original/013894900_1559719616-IMG_20190605_100749.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Muhammadiya Haedar Nashir menyampaikan pesan kepada Meteri Pendidikan yang baru Nadiem Makarim, dalam megkaji lagi mengenai penghapusan Ujian Nasional (UN).
"Saya yakin Pak Mendikbud juga akan meminta masukan-masukan dari berbagai pihak agar sistem itu semakin lama semakin bagus," ucap Haedar di Kantornya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Haedar berharap Nadiem dapat mengambil keputusan yang tepat.
"Supaya tidak ada kesan bahwa ganti menteri ganti kebijakan, nah disitu lah saya pikir kita perlu mengkaji secara komprehensif," sambung Haedar.
Menurut Haedar soal kebijakan pendidikan itu perlu dikaji secara seksama. Karena pendidikan merupakan hal yang menyangkut membangun karakter anak bangsa.
"Kami berharap agar ada kontiunitas karena masalah pendidikan itu masalah yang menyangkut membangun karakter kemudian mencerdaskan akal budi, sekaligus juga tentu membangun lift skill yang kaya," sambung Haedar Nashir.
Harus Berbasiskan Sistem Berkelanjutan
Haedar menyampaikan ke depannya bila pengkajian sudah dilakukan harus ada basis sistem yang berkelanjutan, sehingga akan menghasilkan pendidikan di Indonesia lebih baik lagi.
"Pendidik kita semakin lebih baik, lebih unggul, lebih berkarakter dan tentu bahwa lulusan pendidikan di Indonesia harus bermanfaat untuk banyak kepentingan," tutup Haedar.
Reporter: Tri Yuniwati Lestari
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ujian nasional (UN) masih diperlukan bagi para siswa. Meski bukan sebagai syarat kelulusan, ujian nasional bisa menjadi standar pendidikan yang digunakan semua daerah di Indonesia.
