Liputan6.com, Jakarta - Langkah Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selalu menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu usai Pilpres 2019, Luhut mengaku diutus oleh Joko Widodo atau Jokowi untuk menemui sesama capres Prabowo Subianto.
Kala itu usai Pilpres 2019, situasi sempat memanas. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya telah menghubungi Prabowo yang berada di luar negeri via telepon.
Menurut Luhut, saat di telepon, dirinya membicarakan soal kesehatan mantan Danjen Kopassus tersebut. Meski demikian, ada sinyal-sinyal antara Jokowi dan Prabowo akan bertemu. Hingga akhirnya, Jokowi dan Prabowo bertemu usai bertarung dalam Pilpres 2019.
Dan belum lama ini, Luhut dikabarkan menjadi utusan Istana agar Bambang Soesatyo atau Bamsoet untuk mundur dari pertarungan Munas Golkar.
Bamsoet memang tiba-tiba mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketum Golkar di detik-detik akhir jelang dibukanya Musyawarah Nasional X, Selasa, 3 Desember 2019.
Oleh karena sepak terjangnya, Luhut sampai pernah disebut sebagai menteri segala urusan. Mulai dari kemaritiman sampai politik.
Berikut langkah dan sepak terjang Menko Luhut Binsar Pandjaitan dalam beberapa momen yang sempat jadi sorotan:
Lobi ke Prabowo
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku pernah diutus secara khusus oleh Presiden Jokowi untuk menemui Capres Prabowo Subianto. Saat itu situasi politik pasca Pilpres 2019 sempat menghangat.
"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja mau bilang, ya jangan terlalu didengari lah pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 22 April 2019.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkap alasannya mengutus Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu Prabowo Subianto kala itu. Menurut dia, pertemuan itu demi kebaikan bangsa.
"Tujuannya untuk kebaikan bangsa ini," ucap Jokowi.
Senada, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menjelaskan alasan capres petahana Jokowi mengutus Luhut bertemu dengan Prabowo.
Luhut dinilai memiliki kedekatan dengan Prabowo. Selain itu, keduanya sama-sama memikiki latar belakang militer.
"Pilihan terhadap Pak Luhut pun sebetulnya juga karena memang beliau dinilai memiliki kedekatan dengan pak Prabowo, sesama mantan militer yang sudah memiliki hubungan kedekatan yang panjang," ujar Ace saat dikonfirmasi, Senin, 22 April 2019.
Ace mengaku belum mengetahui kapan pertemuan tersebut akan terlaksana. Politisi Golkar itu mengatakan bahwa Jokowi ingin menjaga suasana pasca pencoblosan Pilpres tetap kondusif, melalui pertemuan ini.
"Ini saatnya buat kita untuk menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat agar ekonomi berjalan seperti bias kembali. Jangan terganggu stabilitas politik kita gara-gara proses pemilu ini," jelas dia.
Penyampai Pesan Jokowi
Luhut Binsar Panjaitan dikabarkan menjadi utusan Istana agar Bambang Soesatyo atau Bamsoet untuk mundur dari pertarungan Munas Golkar.
Bamsoet mundur setelah melakukan pertemuan bersama senior Golkar yang juga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan pesaingnya Airlangga Hartarto.
Salah seorang petinggi Golkar yang dekat dengan Bamsoet mengungkap isi pertemuan empat tokoh partai beringin tersebut.
Dalam diskusi itu, Luhut yang kini menjabat sebagai Menko Kemaritiman menyatakan, dirinya membawa pesan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sumber ini juga mengatakan, Luhut meminta Munas Golkar harus berjalan musyawarah mufakat tanpa adanya voting. Jokowi menghendaki Airlangga yang menjadi ketua umum.
"Jokowi yang minta melalui Luhut," tegas mantan pejabat negara ini.
Saat dikonfirmasi perihal informasi tersebut, Luhut tegas membantah. Dia mengatakan, tidak ada perintah Istana dalam dinamika politik jelang pembukaan Munas Golkar.
"Enggak ada. Arahan kami saja untuk Golkar. Tidak ada yang menekan-nekan," jawab Luhut saat dikonfirmasi merdeka.com.
Menteri Semua Urusan?
Lantaran sering kali mengurusi berbagai masalah, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan sampai mendapat julukan menteri semua urusan.
Bahkan saat rapat dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR pada Rabu, 13 November 2019, Luhut menceritakan bahwa dirinya hanya mengundang menteri-menteri yang berada di bawah koordinator kementeriannya.
Luhut pun membantah jika disebut menteri semua urusan karena ia hanya mengurusi kementerian di bawahnya. Jadi dirinya hanya mengurusi sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya.
"Ini yang saya dibilang menteri semua (urusan) padahal tidak. Saya tahu batas gerak maju saya," kata Luhut beberapa waktu lalu.
Reporter : Syifa Hanifah
Sumber : Merdeka