Burung tersebut ditemukan di danau air asin Shambar, 80 kilometer dari kota Jaipur dan terdiri dari berbagai spesies, termasuk yang biasa bermigrasi ke sana setiap tahun. Tewasnya mereka diinvestigasi oleh pemerintah setempat.
"Kami masih menghitung burung-burung yang mati. Mereka tersebar di sekitar danau. Beberapa burung yang masih hidup, 20 atau 25 ekor, sedang dirawat," sebut Sanjay Kaushik, pejabat kehutanan setempat.
Dikutip detikINET dari BBC, laporan pertama kematian banyak burung itu pertama kali datang dari turis yang mengunjungi danau. "Kami tak pernah melihat sesuatu seperti ini," tutur Abhinav Vaishnav, pengamat burung setempat.
"Saya yakin angkanya akan meningkat, mungkin mencapai 5.000 burung. Ada begitu banyak burung yang mati di segala tempat," kata fotografer Vikas Choudhary.
Burung tersebut dikuburkan massal untuk mencegah penyakit. Penyebabnya masih belum dapat dipastikan, ada dugaan karena badai yang menerpa daerah itu beberapa hari silam. Kemungkinan lain tidak dikesampingkan, termasuk karena air beracun atau infeksi penyakit.
Air di danau itu memang dinilai terlalu asin untuk diminum. Namun demikian, burung-burung sering berkumpul di sana.
"Penyebab kematian bisa jadi air atau ganggang yang terkontaminasi. Tidak ada tanda-tanda flu yang ditemukan sejauh ini," cetus dokter hewan Ashok Kumar.
Simak Video "Burung-burung Langka, Gianyar"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/agt)