loading...
Wakil Komandan TKN Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Kawendra Lukistian menanggapi penilaian Anies Baswedan terhadap kinerja Kementerian Pertahanan era kepemimpinan Prabowo Subianto. Foto/Istimewa
Kawendra pun menilai skor atau nilai yang diberikan Anies penuh motif politik. Sebab, menurut Kawendra yang merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPR-RI dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IV yang meliputi Jember dan Lumajang itu, penilaian terbaik dan objektif adalah dari rakyat Indonesia.
“Bagi Pak Prabowo, pemberi skor penilaian terbaik dan objektif atas kinerjanya adalah rakyat Indonesia. Bukan capres, yang sedang berkompetisi,” kata Kawendra, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini.
“Sebab penilaiannya penuh motif politik dan kepentingan, dan penilaian semacam itu tidak datang dari hati nurani dan niat tulus semata-mata untuk bangsa,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membela calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. Dia menilai apa yang disampaikan Prabowo dalam debat ketiga adalah apa yang sudah dilakukan pemerintah.
Airlangga mengatakan, jawaban Prabowo atas pertanyaan dari panelis maupun capres lain tak lagi sekadar teori, namun apa yang sudah dilakukan oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). "Apa yang dijawab itu adalah jawaban-jawaban apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, termasuk Pak Prabowo. Bukan dalam tataran teori, itu best practice," kata Airlangga, Senin (8/1/2024).
Airlangga menegaskan, apa yang disampaikan Prabowo benar adanya. Bahwa, semua masyarakat Indonesia bahkan seluruh negara-negara di dunia juga merasakan dampak pandemi Covid-19 selama tiga tahun. Kondisi itu harus memaksa seluruh kementerian, termasuk Kementerian Pertahanan untuk melakukan refocusing anggaran.
Airlangga sendiri saat musibah Covid-19 menyerang ditunjuk sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). "Saya memimpin penanganan Covid-19 diperintahkan Pak Presiden langsung, dan itu kepentingannya adalah untuk rakyat yang pertama. Jadi sudah sesuai dengan UUD bahwa kesejahteraan rakyat dan keamanan rakyat adalah yang utama. Itulah yang dilakukan (Prabowo). Jadi yang disampaikan sudah benar," tegas Airlangga.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini menambahkan, wajar jika Prabowo mendapat serangan dari capres lain yang menjadi lawan debatnya. Menurutnya, hal itu justru menunjukkan siapa yang sudah unggul dari ketiga capres di Pilpres 2024 ini. "Yang unggul pasti diserang, jadi karena perbedaannya sudah relatif tinggi, jadi itu biasa-biasa saja (diserang di debat)," pungkas Menko Perekonomian ini.
(rca)