loading...
Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, groundbreaking investor Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal dilanjutkan pada bulan November 2023, mendatang. Foto/Dok
"Nanti November (groundbreaking lanjutan), saya lapor dulu sama Presiden," ujar Bahlil usai Raker bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/9/2023).
Sambung Bahlil mengungkapkan, salah satu investor yang siap melakukan groundbreaking di IKN adalah PT Pakuwon Jati (PWON) Tbk . Sebelumnya Pakuwon telah menandatangani perjanjian dengan Marriot International untuk membangun tiga hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tiga hotel yang akan dibangun adalah Westin, Four Points, dan Tribute Portfolio. Bukan cuma hotel, investasi PWON juga bakal diperluas dengan membangun pusat-pusat perbelanjaan untuk memperlancar rantai pasok kebutuhan masyarakat di IKN.
"(Pakuwon) salah satu di antaranya (groundbreaking bulan November)," kata Bahlil.
Groundbreaking yang akan dilakukan pada bulan November itu merupakan tahap kedua, sebab pada bulan Oktober ini tidak ada investor yang siap untuk melakukan groundbreaking. Selain pakuwon, ada dua pengusaha lain yang rencananya bakal melakukan groundbreaking juga pada bulan November.
Misalnya Jambuwuluk Hotel and Resort yang saat ini juga sedang dalam tahap alokasi lahan dan kesiapan operasional di tahun 2024 mendatang. Jambuluwuk akan membangun hotel dan resort dengan estetika tradisional dan dilengkapi dengan kenyamanan modern yang merangkul keindahan alam sekitarnya.
Selain itu Jakarta Intercultural School (JIS) juga siap untuk melakukan groundbreaking pada bulan November mendatang, dan siap mulai beroperasi pada tahun 2024. Bahkan sekolah berstandar internasional itu siap menerima peserta didik baru pada tahun 2024.
Pada kesempatan yang berbeda, Deputi Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menjelaskan, pada groundbreaking tahap pertama sebelumnya dan tahap kedua ini memang masih di prioritaskan untuk pelaku usaha di dalam negeri terlebih dahulu.
"Mereka (investor dalam negeri) lebih dahulu memenuhi persyaratan yang ada, termasuk dalam meperhitunhkan imbal hasil, faktor risiko dan lainnya, makanya investor dalam negeri pecah telur duluan," kata Agung.
(akr)