Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat muslim yang memiliki rezeki berkecukupan disunahkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai tanda bersyukur dan berbagi antar umat manusia saat momen Hari Raya Idul Adha.
Seiring berjalannya waktu, tumbuhnya program dari lembaga-lembaga sosial seperti Dompet Dhuafa lewat program Tebar Hewan Kurban (THK).
Pada tahun 2023 ini, Dompet Dhuafa menargetkan menyebar 22 ribu hewan kurban seperti domba, kambing, sapi dan kerbau ke daerah-daerah terpencil, rawan gizi, terbelakang, miskin dan daerah yang terkena bencana.
Bukan cuma dalam negeri, pendistribusian hewan kurban Dompet Dhuafa juga menjangkau luar negeri dengan penyaluran pada daerah miskin dengan penduduk minoritas muslim, daerah konflik seperti Gaza, Palestina dan Mindanao di Filipina.
"Tahun ini, dalam skala nasional, Dompet Dhuafa menargetkan sebar 22.000 hewan kurban. pendistribusian hewan kurban berupa domba, kambing, sapi, dan kerbau ini akan dilakukan di Daerah-daerah terpencil, rawan gizi, terbelakang, miskin dan daerah yang terkena bencana dan kerusuhan di seluruh Indonesia," dikutip dari keterangan Dompet Dhuafa, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Sudah Siapkan Sapi untuk Berkurban di Iduladha, Aurel Hermasnyah Masih Berburu Hewan Kurban Lagi
Adapun dalam pengadaan dan pendistribusian hewan kurbannya, Dompet Dhuafa menggunakan standar mutu yang terdiri dari beberapa parameter seperti bobot hidup, kesehatan dan fisik, hingga pelaksanaan pemotongan.
Parameter bobot hidup yakni standar yang ditetapkan untuk domba dan kambing kisaran 25-29 kilogram. Domba dan kambing jenis premium berkisar 33-39 kilogram. Sedangkan sapi di kisaran 250-300 kilogram.
Kemudian soal kesehatan dan fisik yakni hewan kurban tidak cacat, lepas gigi khusus kambing dan sapi, serta berjenis kelamin jantan.
Terkait pelaksanaan pemotongan hewan kurban, kriteria mutu yang ditetapkan adalah cara dan pemotongan harus sesuai syar'i Islam. Kemudian pendistribusian hewan kurban kepada calon penerima manfaat ialah mereka yang masuk kategori kurang mampu.
"Dengan begitu, seluruh masyarakat mampu merasakan manfaat hari raya kurban dan ikut melaksanakan ibadah kurban, turut berlomba dalam sebuah kebaikan," katanya.
